Yogyakarta, prestasikaryamandiri.co.id – Aktivitas Gunung Merapi yang berada di perbatasan wilayah penting Yogyakarta dan Jawa Tengah juga menunjukkan intensitas yang sangat tinggi. Berdasarkan laporan Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), pada periode pengamatan pada Sabtu (19/10/2024), pukul 00.00 WIB hingga 06.00 WIB tercatat terjadi 11 kali guguran lava. menuju barat daya.
“Sebanyak 11 kali guguran lava terpantau bergerak ke arah barat daya, dengan jarak luncuran maksimal 1.600 meter,” kata Kepala BPPTKG Agus Budi Santosa dalam keterangannya, Sabtu (19/10/2024).
Cuaca di sekitar gunung pagi itu cerah berawan, suhu udara berkisar 14 hingga 19 derajat Celcius, kelembapan 66-96%, dan angin bertiup agak ke arah barat. Gambaran gunung terlihat jelas, dengan kepulan asap putih tebal yang membubung 15-25 meter di atas gunung.
Data seismik menunjukkan aktivitas signifikan, tercatat 30 gempa bumi dengan ukuran 3-19 mm dan durasi 47,8 hingga 145,8 detik. Selain itu, empat gempa hybrid dan satu gempa tektonik jauh.
Saat ini status Gunung Merapi berada pada level III (luar biasa). BPPTKG beberapa kali mengeluarkan peringatan potensi risiko, terutama di bagian selatan dan barat daya, yaitu Sungai Boyong yang mengalir maksimal 5 kilometer, dan Sungai Bedog, Krasak, dan Bebeng yang mengalir maksimal 7 kilometer. Sektor tenggara juga menghadapi potensi risiko, terutama di Sungai Woro dan Sungai Gendol.
“Kami mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas di daerah berisiko tinggi dan mewaspadai risiko terjadinya guguran lahar dan awan panas, terutama saat hujan,” imbuhnya.
BPPTKG juga meminta masyarakat mewaspadai dampak abu vulkanik yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.
Jika terjadi perubahan signifikan pada aktivitas Gunung Merapi, situasi dan rekomendasi akan diperbarui demi keselamatan masyarakat di sekitar kawasan.