MANILA, prestasikaryamandiri.co.id – Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr mengucapkan terima kasih kepada pemerintah Indonesia yang telah memulangkan Mary Jane Veloso yang divonis mati karena penyelundupan narkoba. Presiden yang akrab disapa Bonbong itu menyebut pemulangan Mary Jane Veloso sebagai tanda persahabatan dan kerja sama kedua negara.
“Kami berterima kasih kepada pemerintah Indonesia dan seluruh pihak atas dukungannya terhadap kesejahteraan Mary Jane Veloso. Dia diserahkan kepada pejabat Filipina pada malam tanggal 17 Desember dan tiba di Manila pada pagi hari tanggal 18 Desember 2024,” kata Presiden Marcos. Pernyataan Jr.
Mary Jane Veloso ditangkap di Bandara Adisutjipto Yogyakarta pada April 2010 karena membawa 2,6 kg heroin di dalam kopernya. Pada bulan Oktober 2010, Pengadilan Negeri Sleman menjatuhkan hukuman mati padanya.
Mary Jane dibawa kembali ke Filipina pada Rabu (18/12/2024) dini hari pukul 00.05 WIB dengan pesawat Cebu Pacific Airlines penerbangan 5J760. Ia tiba di Manila bersama pejabat dari Departemen Luar Negeri, Biro Investigasi Nasional, Biro Imigrasi, dan Biro Pemasyarakatan Filipina.
Presiden Marcos menekankan bahwa keselamatan dan kesejahteraan Mary Jane tetap menjadi prioritas.
“Pemerintah Filipina menjamin perlindungan kepada Veloso seperti yang dilakukan pihak Indonesia selama ini,” kata Marcos Jr.
Pemerintah Filipina menyambut baik pemulangan Mary Jane Veloso, yang dimungkinkan melalui persahabatan dan kerja sama yang erat dengan pemerintah Indonesia, tambahnya.
Mary Jane hampir digantung pada tahun 2015 sebelum dibebaskan pada menit terakhir. Eksekusi ditunda setelah majikannya, Maria Cristina Sergio, ditipu untuk menyamar sebagai pengedar narkoba dan ditangkap. Mary Jane mengaku dia tidak tahu kotaknya berisi heroin.
Pada saat penangkapannya pada tahun 2010, sekitar 100 anggota keluarga, termasuk dua putranya, berusia satu dan enam tahun, menerima sambutan yang emosional di bandara Manila.
Dalam konferensi pers di bandara, Mary Jane mengucapkan terima kasih kepada Presiden Indonesia Prabowo Subianto dan Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr atas upaya diplomatik mereka untuk membantunya kembali ke tanah air.