JAKARTA, prestasikaryamandiri.co.id – Penyanyi Marian Jola baru-baru ini menanggapi istilah Sunset Aura. Baru-baru ini, netizen memberinya julukan “Fujianti Utami” atau “Fuji” karena kulitnya yang dianggap gelap.

Wanita bernama Lala itu menantang netizen yang menganggap matahari terbenam adalah sesuatu yang negatif atau buruk.

“Seperti kemarin aku melihat yang mirip Fuji Sister dan orang-orang bilang itu matahari terbenam, ya (harusnya begitu) kata kotor sekarang, lucu bagiku untuk mengatakan itu matahari terbenam,” katanya saat menjadi bintang tamu Bintang Shi Lala berkata . Podcast Azka Corbuzier dan Nada Tarina Putri, dikutip prestasikaryamandiri.co.id, Selasa (18 Juni 2024).

Menurut Lara, matahari terbenam adalah saat yang indah baik secara visual maupun spiritual. Senja (Maghrib) adalah waktu terbenamnya matahari, waktu yang dinikmati banyak orang.

Nah, secara spiritual, matahari terbenam merupakan waktu umat Islam untuk salat dan berbuka puasa, sehingga sangat dinantikan.

“Maghrib itu indahnya matahari terbenam. Misalnya di kalangan umat Islam, Maghrib itu waktu salat atau buka puasa. Waktu (Maghrib) itu indah sekali. Lalu kenapa tiba-tiba artinya jelek dan kotor, hanya karena apa yang dikatakan netizen? pelantun lagu ini bilang jangan lakukan itu.

Tanggapan Marion Jola langsung menuai reaksi dari warganet. Hanya sedikit orang yang terkejut dengan Lara yang menganggap matahari terbenam sebagai momen spesial, bukan hal yang buruk.

“Apa yang dikatakan Lala sungguh bijak,” kata @il*****.

“Lagipula, kulit orang Indonesia biasanya berwarna zaitun dan coklat ya? Apakah wanita cantik memang harus seputih penggemarnya?”

“Omg kalian netizen harusnya malu sama Marianne, dia juga tau kalau matahari terbenam itu indah banget dan sudah waktunya salat berbuka puasa. Malah dia aneh dan berkulit gelap. Sedih banget,” tulis @in**** . .

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *