Yogyakarta, prestasikaryamandiri.co.id – Elia Laila Rizqiyah berhasil menorehkan prestasi gemilang di Universitas Gadjah Mada (UGM). Di usianya yang baru 22 tahun, ia menjadi wisudawan termuda program Magister (S-2) dengan IPK sempurna 4,00 pada acara Pascasarjana UGM Periode I Anno Academico 2024/2025 yang diselenggarakan di Grha Sabha Pramana, 23-24 Oktober. .
Rata-rata usia mahasiswa magister periode ini adalah 29 tahun, dan Elia yang menyelesaikan program magister sedimentologi Fakultas Pertanian UGM ini berusia 22 tahun enam bulan saat lulus.
“Tentunya saya sangat bersyukur mendapat kesempatan untuk melanjutkan sekolah pascasarjana dan mendapatkan gelar saya,” kata Elia di Yogyakarta.
Elia menyelesaikan gelar masternya pada program akselerasi dan belajar hanya dalam waktu satu tahun 11 bulan. Sebelumnya, pada tahun 2023, ia juga menyelesaikan program studi ilmu kebumian UGM. Wanita asal Klaten, Jawa Tengah ini memilih program studi ilmu kebumian karena tertarik dengan kesempatan meneliti bidang tersebut.
Saat masih berstatus mahasiswa, ia mendapat tawaran dari pihak kampus untuk mengikuti program kursus kilat. Ia memanfaatkan kesempatan ini dan menjadi siswa termuda di kelas masternya.
“Saya menyelesaikan S2 di usia yang lebih muda dari teman-teman saya, sehingga saya punya pengalaman memiliki kakak laki-laki, yang tidak pernah saya miliki karena saya anak pertama,” ujarnya.
Elia diketahui aktif baik dalam kegiatan kemahasiswaan selama kuliah maupun dalam proyek akademik selama masa studi magisternya. Beliau mengikuti kegiatan konferensi, membantu dosen dalam berbagai proyek, menjadi asisten bidang pertanian dan asisten kimia tanah di laboratorium.
Untuk tesisnya, ia melakukan penelitian tentang adsorpsi dan desorpsi fosfor pada andisol pada ketinggian berbeda di Gunung Merbabu dan Sindoro. Penelitian ini penting bagi sektor pertanian, khususnya untuk mengatasi rendahnya ketersediaan fosfor di tanah pegunungan.
Meski berprestasi gemilang, Elia mengaku kerap merasa lelah dan bosan. Untuk mengatasinya, ia mencoba mengatur jadwalnya dengan skala prioritas yang memastikan ia selalu memiliki sesuatu untuk diselesaikan setiap hari.
Setelah lulus, Elia berencana terjun ke dunia kerja untuk mengaplikasikan ilmu yang didapat sembari mempersiapkan diri melanjutkan pendidikan ke jenjang doktor. “Mimpi adalah hak setiap orang tanpa terkecuali. Jika kita bisa memimpikan sesuatu, berarti kita mampu mewujudkannya,” tutupnya.