Jambi, prestasikaryamandiri.co.id – Masyarakat Konservasi Indonesia (KKI) Warsi melaporkan luas lahan yang terbakar di Provinsi Jambi mencapai 1.879 hektar per 27 Agustus 2024. Angka tersebut berdasarkan data terkini hasil analisis citra satelit Sentinel-2 yang dibuat oleh tim KKI GIS Warsi.
Menurut Direktur Utama KKI Warsi Adi Junedi, dari total lahan yang terbakar, sekitar 1.047 hektar berada di area kegiatan, sedangkan sisanya berada di area penggunaan lain.
“Kebakaran sebagian besar terjadi di lahan basah yang mudah terbakar karena kondisi kering akibat adanya parit-parit yang terbentuk di kawasan tersebut. “Tujuan pembuatan parit ini adalah untuk memastikan tanah gambut tetap kering dan bisa dimanfaatkan untuk tanaman seperti kelapa sawit dan bahan baku lainnya,” kata Adi Junedi, Senin (2/9/2024).
Sedangkan solusi jangka panjang untuk mencegah kebakaran hutan dan lahan, khususnya gambut, adalah dengan membasahi gambut dengan menutup saluran. Tujuan dari pembuatan bendungan kanal ini adalah agar air di dalam kanal yang telah terbentuk dapat bertahan dan menjaga lahan basah tetap basah.
“Kami mengimbau semua pihak, termasuk dunia usaha, masyarakat, dan swasta, untuk menerapkan penutupan saluran di lahan basah. “Langkah ini diharapkan dapat mengurangi risiko kebakaran dan menjaga kelestarian lingkungan di Provinsi Jambi,” tambah Adi.