CHARLOTTE, prestasikaryamandiri.co.id – Video pendek upaya pembunuhan Donald Trump yang gagal menjadi viral di aplikasi TikTok. Lagu tersebut mendapat jutaan penayangan.
Lagu bertajuk El Atendo a Trump (The Attack on Trump) ini diciptakan dan dinyanyikan oleh Conjunto Diamante Norteno, sebuah band imigran Meksiko yang tinggal di North Carolina, AS.
Lagu tersebut bercerita tentang upaya pembunuhan dan bagaimana mantan Presiden Donald Trump secara ajaib berhasil meninggal. Pada 13 Juli 2024, sebuah peluru bersarang di telinganya saat kampanye di Butler, Pennsylvania.
Lagu ini disusun dalam gaya koridor dan gaya bercerita tradisional Meksiko. Musiknya menggabungkan akordeon, gitar, dan terompet. Genre lagu ini sering kali menceritakan kisah tentang pahlawan atau penjahat fiksi serta orang-orang di kehidupan nyata.
“Dari kejauhan mereka menodongkan pistol ke kepalanya.
Saat pistolnya meledak, peluru menembus telinganya.
Mereka ingin mengakhiri hidup mantan Presiden Trump.
“Trump selalu berani dan tak kenal takut.
Dia pendiam dan di depan banyak orang.
Tidak peduli apa yang terjadi, dia tidak mundur.”
Melton Mendez Ramirez, penyanyi dan pemain akordeon yang merekam lagu tersebut, mengatakan dia mengetahui upaya pembunuhan tersebut saat dia sedang tidak tampil di sebuah pesta di Greensboro minggu lalu.
“Ini adalah berita yang menggemparkan dunia yang layak untuk musik dan lirik,” pikir Mendez.
Dia segera mengirim SMS ke Pepe Sanchez, penulis lagu band yang tinggal di Texas, untuk menulis lagu tersebut.
Sejak debut di TikTok pada 15 Juli, lagu tersebut telah ditonton lebih dari 3 juta kali. Di bagian komentar, yang sebagian besar ditulis dalam bahasa Spanyol, banyak yang memuji lagu tersebut dan menyatakan dukungannya kepada Trump.
Beberapa meminta band untuk menerjemahkan liriknya ke dalam bahasa Inggris untuk dibagikan kepada orang lain.
Ini bukan pertama kalinya Trump dijadikan lagu Koridor. Sebelum pemilu presiden AS tahun 2016, lagu corrido berjudul “Madder than a Goat” dirilis. Penyanyi Vicente Fernandez.
Ia membawakan lagu tersebut untuk menyatakan dukungannya terhadap kandidat Partai Demokrat Hillary Clinton, yang kemudian dikalahkan oleh Trump.
Presiden AS Joe Biden dan Trump berusaha menarik perhatian warga Latin, kelompok besar yang mencakup sekitar 15 persen pemilih yang memenuhi syarat pada pemilu November. Suara Latino diyakini akan membantu Biden mengalahkan Trump di beberapa negara bagian yang menjadi medan pertempuran pada pemilu 2020.
Mendez, yang datang ke AS saat remaja, mengatakan dia belum memutuskan apakah akan memilih Trump dan menjelaskan bahwa lagu tersebut hanya dimaksudkan untuk melaporkan peristiwa.
“Lagu itu tidak membuktikan bahwa kami mendukungnya,” ujarnya.