Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Erlanga Harterto angkat suara terkait rencana pelaksanaan Program Nasional Pencampuran Bioetanol untuk Bahan Bakar Minyak (BBM). Langkah ini merupakan upaya untuk mengurangi polusi udara.
Menurut Erlanga, usulan tersebut sedang diteliti. Pemerintah masih menunggu hasil kajian Pertamina.
“Tentu ini merupakan sediaan bensin yang rendah sulfur, tentunya sudah banyak yang diteliti oleh pihak pertamina, jadi kita lihat yang diuji adalah E5 atau etanol 5%. Sekarang harusnya pertamina belajar cara mendapatkan etanolnya.” , jelas Erlanga di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu. (10/7/2024).
Selain hasil kajian tersebut, Erlanga mengatakan pemerintah sudah memiliki rencana untuk memproduksi etanol dari pengembangan di Meruke, Papua.
Sementara terkait rencana Pertamina mengakuisisi perusahaan bioetanol asal Brazil, Erlanga mengaku proses akuisisi masih dalam tahap penyelidikan. “Akan dikaji ulang,” kata Erlanga.
Pembelian perusahaan bioetanol asal Brazil ini bertujuan untuk mengamankan pasokan gula yang terkandung dalam etanol untuk menggantikan bahan bakar minyak pada mobil.
“Kita akan mengganti bensin dengan bioetanol secara bertahap, dan mengurangi sulfur dari 500 menjadi 50 atau 60. Saya kira dalam tiga atau dua tahun ke depan kita bisa mencapainya,” jelas Luhut saat menjadi keynote speaker di acara HUT ke-52 Kamar Pengusaha. Muda Indonesia (Hipmi), di Hotel Fairmont, Jakarta, Senin (10/6/2024).