Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengumumkan hingga triwulan I 2024, telah terbentuk 518 Tim Promosi Keuangan Daerah (TPAKD) di seluruh Indonesia untuk mendukung program inklusi keuangan dan akselerasi pasar modal. Dari jumlah tersebut, terdapat 34 TPAKD di tingkat kabupaten dan 484 di tingkat kabupaten/kota.

Anggota Dewan Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK Friderika Vidyasari Devi menjelaskan, OJK bersama pelaku industri akan terus terus meningkatkan kapasitas dan kapasitas anggota TPAKD.

“Keterhubungan seluruh pemangku kepentingan akan terus terjalin melalui TPAKD sebagai wadah penting dalam mendorong akses keuangan,” kata Friderika pada acara edukasi dan sertifikasi TPAKD Tahun 2024 yang bertajuk “Dampak dan Karya TPAKD Menjadi Masyarakat untuk Memajukan Pemanfaatan Dana Pasar Modal dan Jasa di Jakarta, seperti dilansir Rabu (05/06/2024).

TPAKD merupakan forum bersama yang melibatkan pemerintah daerah, akademisi, Perusahaan Jasa Keuangan (FSC) dan regulator, yang dibentuk untuk meningkatkan akses pembiayaan di daerah guna mendukung pengembangan program – peningkatan kesejahteraan dan kesejahteraan masyarakat.

Frederica mengatakan, diperlukan upaya luar biasa untuk meningkatkan inklusi dan literasi keuangan di tingkat nasional, khususnya di pasar modal. Kami berharap melalui kegiatan ini, anggota TPAKD mampu merancang rencana kerja yang fokus pada pemanfaatan produk dan jasa pasar modal dengan sebaik-baiknya.

Sementara itu, CEO PT BRI Danareksa Sekuritas Laksono Widodo mengatakan perseroan mendukung program inklusi keuangan dan akselerasi pasar modal yang dicanangkan OJK bersama Bursa Dunia Usaha Indonesia (BEI) dengan memberikan pelatihan mengenai pasar modal dan investasi. . uang kepada perwakilan anggota TPAKD seluruh Indonesia di Jakarta.

“BRI Danareksa akan mendorong peningkatan literasi dan inklusi keuangan di sektor pasar modal di Indonesia melalui berbagai program edukasi dan kerja sama dengan regulator, guna mengembangkan pasar ritel,” kata Laksono.

Berdasarkan survei nasional literasi dan inklusi keuangan yang dilakukan OJK pada tahun 2022, tingkat inklusi keuangan nasional akan mencapai 85,10%. Namun khusus di pasar modal masih berada di angka 16,13%. Sementara tingkat literasi keuangan negara sudah mencapai 49,68%, namun di sektor pasar modal masih berada di angka 4,11%.

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *