Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – PT Barito Pacific Tbk (BRPT) mencatatkan pendapatan US$ 619 juta atau Rp 10,02 juta pada kuartal I 2024, naik 4,9 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Laba konsolidasi setelah pajak juga berkurang 74,5 persen dibandingkan kuartal I 2023 hingga mencapai USD 14 juta.
“Hasil kami pada kuartal pertama tahun 2024 menunjukkan volatilitas yang konstan di sektor petrokimia di dunia, diperburuk oleh meningkatnya ketegangan geopolitik, yang telah melemahkan sentimen,” pernyataan Agus Pangestu, Presiden Direktur Burrito Pacific, dalam keterangan resminya mengatakan pada Kamis (2/5). /). 2024).
Agustus menunjukkan pendapatan industri petrokimia turun 4,3 persen menjadi US$ 472 juta pada kuartal I 2024, akibat penurunan penjualan akibat terganggunya permintaan global. Pendapatan energi pada kuartal pertama tahun ini juga turun 5,8 persen tahun-ke-tahun menjadi $145 juta karena berkurangnya produksi listrik dan uap pada awal tahun.
Pendapatan konsolidasi mencapai US$501 juta atau naik 0,6 persen karena kenaikan harga bahan baku naphtha menjadi US$682 per ton dari US$651 per ton yang disebabkan oleh perubahan harga minyak mentah Brent.
“Kami mencatat penurunan EBITDA konsolidasi sebesar 28,6 persen yoy menjadi US$ 135 juta dari US$ 189 juta pada tahun sebelumnya. Dampaknya, margin EBITDA turun menjadi 21,8 persen dari 29,08 persen.” di sektor petrokimia, meski sebagian disebabkan oleh panas bumi diimbangi oleh stabilitas sektor tersebut,” ujarnya.
Agus melanjutkan, perseroan mencatat penurunan laba tahunan setelah pajak sebesar 74,5% menjadi US$ 14 juta, seiring dengan peningkatan gambaran sektor petrokimia global. Saat ini total aset perseroan mencapai US$ 10,048 juta pada akhir kuartal I 2024.
“Meskipun mengawali tahun 2024 dengan banyak tantangan, kami mampu menjaga neraca yang kuat, dengan saldo utang terhadap ekuitas tetap sebesar 0,73x. Hal ini mencerminkan tekad manajemen dalam menjaga fleksibilitas struktur permodalan dan siap mendukung kami. rencana perluasan ke depan,” tegasnya.
Menurut Agus, kinerja bisnis Barito Pacific terus mencerminkan perubahan model bisnis perusahaan, dengan fleksibilitas strukturnya dalam menahan perubahan global di sektor perminyakan. Chandra Asri telah mencapai kemajuan signifikan dalam rencana pembangunan pabrik Klor-Alkali dan Etilen Diklorida (CA-EDC) kelas dunia dengan menandatangani perjanjian pembelian garam berdurasi tiga tahun dengan BCI Minerals Limited dengan peluang tambahan untuk tiga tahun berikutnya.
“Rencana strategis di bawah ini dan diversifikasinya sejalan dengan keputusan Barito Pacific secara keseluruhan untuk mendiversifikasi portofolionya. Kami berharap sistem klasifikasi ini akan lebih dikembangkan dan diperkuat di tahun-tahun mendatang,” ujarnya.
Di sektor energi, lanjut Agus, BRPT telah memperkuat posisinya sebagai perusahaan terkemuka di tanah air dan organisasi energi paling terdiversifikasi dengan kapabilitas terbesar di berbagai sumber.
“Infrastruktur energi kami, termasuk aset panas bumi, angin, dan pertambangan batu bara USC, memiliki peta jalan yang jelas untuk perluasan kapasitas,” tutupnya.