Subang, prestasikaryamandiri.co.id – Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Ditjen Hubdat Kemenhub) mengungkap kronologis kecelakaan bus wisata Trans Putera Fajar pada Sabtu di Jalan Raya Kampung Palasari, Ciater, Subang, Jawa Barat. (5 November 2024).
Aznal, Kepala Bagian Hukum dan Humas Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, mengatakan bus tersebut diduga mengalami rem blong, tidak memiliki izin angkutan, dan status uji regulernya telah habis. 6 Desember 2023
Bus Trans Putera Fajar nomor AD 7524 OG dalam perjalanan dari Bandung menuju Subang. Saat melewati pintu keluar, bus berbelok tajam ke kanan, menyeberang ke jalur melaju dan bertabrakan dengan minibus tipe Feroza nomor D 1455 VCD.
Usai menabrak kendaraan di jalur berlawanan, bus tersebut terguling dengan ban kiri di atas sehingga menyebabkan tabrakan dan tiga sepeda motor terparkir di pinggir jalan.
Dalam kesempatan lain, salah satu korban selamat, Ega Rahmadani mengungkapkan, sebelum kejadian, rombongan sempat singgah di sebuah warung makan untuk istirahat dan makan. Sementara pengemudi dan asistennya memeriksa kondisi kendaraan.
“Tadi saat istirahat makan, sopir dan kakeknya sedang memperbaiki sesuatu. Saya melihatnya saat saya lewat,” kata Ega saat ditemui, Minggu (12/5/2024).
11 orang tewas dan puluhan luka-luka dalam kecelakaan tersebut. Kamar mayat RSUD Subang masih dalam proses mengidentifikasi korban dan merawat 32 orang korban luka, termasuk 12 orang luka berat.
Berdasarkan pemeriksaan sementara, penumpang dan pengemudi di dalam bus tersebut berjumlah 60 orang, terdiri dari 53 siswa, tiga guru, dan empat awak kapal.
Kabid Humas Polda Jabar Kompol Jules Abas menjelaskan, proses identifikasi korban masih terus dilakukan tim DVI Polda Jabar.
“Dari 11 korban meninggal, 10 orang berasal dari SMK dan satu orang warga Subang,” kata Jules kepada media, Minggu (5/12/2024).