Seoul, prestasikaryamandiri.co.id – Korea Selatan (Korsel) berencana menangguhkan perjanjian militer yang ditandatangani dengan Korea Utara (Korut) pada tahun 2018 untuk mengurangi ketegangan. Langkah tersebut akan diambil Korea Selatan setelah negara tetangganya melepaskan ratusan balon berisi sampah.

Korea Utara diketahui melepaskan ratusan balon berisi puing-puing di udara yang melintasi perbatasan dan akhirnya jatuh ke seluruh Korea Selatan. Kantor Kepresidenan Korea Selatan, Senin (3/6/2024), menyebut apa yang dilakukan Korea Utara merupakan sebuah provokasi.

Dewan Keamanan Nasional Korea Selatan sedang membahas rencana penangguhan perjanjian militer dengan Korea Utara dan tinggal mendapat persetujuan kabinet pada Selasa (4/6/2024).

Dengan ditangguhkannya perjanjian militer ini, terbuka jalan bagi Korea Selatan untuk melakukan latihan militer di dekat perbatasan kedua negara.

Perjanjian militer tersebut merupakan perjanjian terpenting yang dihasilkan dari pertemuan puncak bersejarah kedua Korea pada tahun 2018. Namun Korea Utara mengumumkan bahwa perjanjian tersebut akan berakhir pada tahun 2023 sehingga tidak lagi terikat perjanjian.

Sejak itu, Korea Utara telah mengerahkan pasukan dan senjata di pos-pos pemeriksaan di sepanjang zona demiliterisasi.

Korea Selatan menyatakan akan mengambil tindakan, setelah apa yang dilakukan Korea Utara dengan mengirimkan balon berisi sampah.

Korea Utara mengatakan bahwa balon-balon tersebut merupakan pembalasan atas kampanye propaganda yang dilakukan oleh para pembangkang Korea Utara dan aktivis Korea Selatan, yang secara rutin mengirimkan balon-balon berisi selebaran anti-Pyongyang, serta makanan, obat-obatan, uang, stik USB, dan video musik K-Pop pertunjukan melintasi perbatasan.

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *