Lampung Barat, prestasikaryamandiri.co.id – Di balik terkenalnya cita rasa kopi luwak di dunia, terdapat kisah sukses usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Lampung Barat yang gigih dalam pengolahan kopi luwak. Mereka mengolah kopi luwak menjadi produk berkualitas tinggi yang menembus pasar internasional.

Perusahaan pengolahan kopi di Kabupaten Lampung Barat terus mengembangkan dan meningkatkan perekonomian masyarakat. Salah satu perusahaan pengolahan kopi yang semakin populer adalah Kopi Luwak.

Selain tidak membuat ketagihan, kopi yang diperoleh dari kotoran luwak juga memerlukan proses yang agak lama agar bisa berkualitas.

Salah satu produsen kopi luwak di Lampung Barat adalah Sapri. Pria berusia 53 tahun ini telah memproduksi kopi luwak sejak tahun 2008.

Dengan kegigihan dan tekad yang kuat, warga Desa Way mengakui Kecamatan Balik Bukit, Lampung Barat terus belajar dan berinovasi untuk mengembangkan kopi berkualitas.

Sapri terus meneliti teknik pengolahan kopi luwak yang benar, mulai dari pemilihan biji kopi hingga proses fermentasi yang membutuhkan banyak luwak. Sapri (55), salah satu pelaku UKM pengolah kopi luwak di Lampung Barat, Lampung, berhasil menembus pasar. pasar internasional atas kegigihannya dalam meningkatkan kualitas hasil produksi kopi luwak, Kamis 24 Oktober 2024. – (prestasikaryamandiri.co.id/Roy Triono)

Sapri juga menerapkan standar kebersihan dan keamanan pangan yang tinggi untuk memastikan kualitas produknya tetap terjaga.

Kini kegigihannya membuahkan hasil, selain sukses menembus pasar internasional, produk olahan kopi luwak yang dihasilkannya juga menjadi satu-satunya kedai kopi bersertifikasi Standar Nasional Indonesia (SNI) di Provinsi Lampung.

Kopi Luwak milik Sapri Tuontantalo mempekerjakan 12 warga di lingkungannya dan mampu memproduksi hingga 1 ton kopi luwak bubuk per bulan.

Kopi bubuk luwak produksi Sapri tersedia dalam berbagai versi dan harga. Selain kopi luwak, rumah produksi kopi Sapri juga memproduksi kopi murni dengan variasi, kopi betik merah, kopi premium, kopi organik, dan kopi kani.

Meski penjualan lokal masih didominasi di Lampung, namun saat ini beberapa mitra kopi luwak dan retailer atau perwakilan penjualan telah berhasil membawa produk kacang hijau ini ke pasar internasional.

Selain rasanya yang unik, kopi luwak produksi Sapri diyakini memiliki beberapa manfaat unik bagi kesehatan seperti mengurangi risiko penyakit kronis, diabetes, membantu mengatasi migrain, dan menjaga kesehatan kulit. Selain itu, kopi luwak buatan Sapri juga aman untuk kesehatan lambung.

Saat ini Sapri menjadi pionir produksi kopi luwak di Lampung Barat. Kafe luwak Sapri setiap bulannya menghasilkan pendapatan hingga puluhan juta rupee dan mampu bersaing di pasar internasional.

Sapri mengatakan, yang membedakan kopi luwak dengan kopi luwak lainnya adalah diolah sesuai standar SNI dan diolah secara tuntas dengan hati.

“Yang membedakan kopi luwak ini adalah kami bekerja dengan hati dan serius, artinya kami memahami pasar pecinta kopi,” kata Sapri saat dihubungi prestasikaryamandiri.co.id, Kamis (24/10/2024).

Sapri mengaku terus mengembangkan dan meningkatkan kualitas kopi luwak yang dibuatnya dengan masukan dari berbagai pihak.

“Dengan semua usulan tersebut, kami akan terus meningkatkan (kualitas) sehingga ada standar kematangan sangrai, proses penggilingan kopi bubuk, dan kemasannya,” kata Sapri.

Sapri mengatakan, produk kopi olahan di Lampung Barat yang sudah berstandar SNI saat ini hanyalah produk kopinya.

“Ngomong-ngomong, produk kopi kami sudah ber-SNI,” kata Sapri.

Selain itu, produksi kopi rumahnya pun terus berlanjut dengan beberapa variasi.

“Kami juga menyeduh kopi biasa (kopi murni) dengan berbagai variasi. Hal ini membuat produksi kopi luwak terus berlanjut, produksi kopi versi lain juga terus berlanjut. Urusan kami adalah kami pekerja.” pungkas Sapri.

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *