Malmo, prestasikaryamandiri.co.id – Pada Sabtu (5 November 2024), ribuan orang memprotes keikutsertaan Israel di final Kontes Lagu Eurovision. Demonstran pro-Palestina di kota Malmo, Swedia, mengatakan Israel harus diisolasi atas tindakannya dalam perang Gaza.

Demonstran pro-Palestina mengeluhkan standar ganda yang diterapkan oleh European Broadcasting Union (EBU), yang menyelenggarakan Kontes Lagu Eurovision.

Setelah Rusia menginvasi Ukraina pada tahun 2022, mereka dilarang memasuki Eropa. Namun negara pesertanya, Israel, adalah negara yang menewaskan puluhan ribu warga Palestina dalam Perang Gaza.

Kompetisi menyanyi dalam ruangan Prancis Slimane membatalkan latihan pada Sabtu pagi. Slimane mengatakan bahwa bernyanyi untuk perdamaian adalah impian masa kecilnya, mengacu pada moto resmi Eurovision: “Musik menyatukan kita.”

Pada hari Sabtu, sekelompok besar pengunjuk rasa berkumpul di alun-alun pusat Swedia dan berbaris menuju arena pacuan kuda, mengibarkan bendera Palestina. “Eropa bersatu dalam genosida,” para pengunjuk rasa mengejek slogan resmi demonstrasi tersebut.

Penyelenggara Uni Eropa, yang selalu menganggap acara tahunan itu tidak bersifat politis, telah menolak Israel dan menyerukan keluarnya Israel pada bulan Maret. Eden Golan dari tim nasional Israel telah mengumumkan niatnya untuk berpartisipasi di Piala Dunia.

Lagu Golan merupakan adaptasi dari versi sebelumnya yang berjudul “October Rain”, namun penyelenggara memutuskan lagu tersebut bersifat politis karena merujuk pada serangan militan Hamas pada 7 Oktober, sehingga lagu Golan telah berubah.

Beberapa sorakan terdengar dari penonton semifinal selama pertunjukan hari Kamis. Namun ada jabat tangan dan bendera Israel yang dikibarkan.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu juga berdoa untuk jiwa Golan, dengan mengatakan bahwa dia selamat dari apa yang disebutnya gelombang anti-Semitisme.

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *