Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (Aisi) menilai penjualan sepeda motor listrik di Indonesia belum baik meski penjualannya meningkat. Pasalnya, industri sepeda motor listrik Tanah Air menghadapi tantangan baru dalam hal penerimaan konsumen.
Ketua Umum Aisi Johannes Loman mengatakan pihaknya akan terus mendukung pertumbuhan industri sepeda motor listrik di Indonesia. Namun, penerimaan konsumen di Tanah Air tidak secepat adopsi kendaraan listrik.
Penerimaan pelanggan sepertinya tidak secepat kendaraan roda empat, katanya dikutip Antara, Sabtu (5/10/2024).
Selain itu, ia menemukan banyak konsumen yang masih memikirkan jarak tempuh kendaraan listrik, daya pengisian jangka panjang, dan masih tingginya harga unit.
Hal ini menjadi kendala bagi perkembangan sepeda motor listrik di Indonesia, kata Johannes.
Konsumen Indonesia, lanjutnya, memerlukan keyakinan bahwa kendaraan listrik dapat memenuhi kebutuhannya dengan baik, terutama dari segi jarak, kecepatan, dan harga.
“Jadi menurut saya industri sepeda motor listrik perlu waktu untuk berkembang,” ujarnya.
Meski demikian, Johannes mengaku berharap seiring dengan semakin membaiknya teknologi dan kenyamanan konsumen, sepeda motor listrik akan tumbuh pesat di masa depan.
Selain itu, Pemerintah menambah subsidi pembelian sepeda motor listrik. Sepeda motor listrik bersubsidi merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mempercepat transisi energi ramah lingkungan.
Jumlah model sepeda motor listrik yang mendapat subsidi Rp7 juta juga bertambah menjadi 57. Model termurah adalah Greentech Uniti yang harganya setelah mendapat subsidi menjadi Rp5,3 juta.
Berdasarkan informasi dari situs Sisapira, hingga September 2024, subsidi telah diberikan kepada 60.857 sepeda motor listrik. Jumlah tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan penyaluran pada 2023 yang mencapai 11.532 unit.