Pekanbaru, prestasikaryamandiri.co.id – Fahri Aryan Syahputra (13), korban perundungan di Pondok Pesantren (Ponpes) Darul Quran di Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar, Riau, kembali ke Unit Gawat Darurat (IGD) RS Prima Pekanbaru setelahnya. perawatan intensif di ruang radiologi. Kondisi fisik dan mentalnya terus memburuk.
Ibu korban, Shinta Offianti, mengatakan putra sulungnya mengalami muntah-muntah. Fahri sudah menjalani perawatan di rumah sakit tersebut sejak Senin (9/9/2024). Setelah beberapa hari menjalani perawatan, Fari diperbolehkan pulang.
“Anak saya dibawa kembali ke unit gawat darurat RS Prima Pekanbaru karena muntah-muntah. Setelah diperiksa, anak saya langsung masuk rumah sakit dan dirawat oleh dokter dan perawat.” Shinta di prestasikaryamandiri.co.id, Jumat (13/9) /2024) malam.
Selama perawatan, tim PPPA Kabupaten Kampar juga berkeliling dan memantau kondisi korban. Pasca kecelakaan itu, pikiran Fari terganggu, tidak suka bersosialisasi, sulit makan, dan melukai dirinya sendiri.
Shinta merasa frustasi karena menurutnya pihak pesantren tidak punya harapan untuk menyelesaikan permasalahan putranya. Faktanya, sejak kecelakaan itu, belum ada seorang pun yang datang ke pesantren dan melihat kondisi putranya.
“Saya bersama Jermas PPA Pekanbaru dan Fari menginginkan keadilan agar Fari-Fahri tidak ada lagi,” kata Shinta.
Diberitakan sebelumnya, pada 31 Juli 2024, Fari diduga dianiaya seniornya. Menurut pengakuan Fari, dirinya ditendang dan diinjak oleh pelaku. Hal ini menyebabkan luka di bagian pipi dan kepala korban.