Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – Pembentukan Satuan Tugas Nasional (Satgas) Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) akibat serangan ransomware bertujuan untuk mempercepat gangguan siber, kata Bobby Adityo Rizaldi, anggota Komite IPC.
Dikatakannya, pembentukan kolektif ini menyatukan bagian-bagian dari setiap individu menjadi satu kesatuan.
“Kami yakin (satgas) ini sangat mendesak. “Satgas ini tidak membuat format baru, namun masing-masing pemegang saham menyediakan departemennya masing-masing untuk koordinasi intensif yang dilakukan sebelum rapat bulanan yang bisa memakan waktu satu jam,” kata Bobby dalam acara “Investor Product Plan Today” di IDTV, Rabu (10/7/2024).
Bobby melanjutkan, pembentukan gugus tugas tersebut menjadi kekuatan yang efektif untuk mengatasi serangan ransomware yang mengganggu layanan penting di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, termasuk imigrasi. Dengan cara ini, tidak perlu menunggu bentuk pemerintahan lain yang sah.
Terkait pemberitaan pembentukan gugus tugas tersebut, Bobby mengungkapkan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) dan pemangku kepentingan menggelar rapat rapat terbatas (ratas). Kementerian Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenko Polhukam).
Pertemuan tersebut berlangsung usai rapat bisnis dengan Menteri Komunikasi dan Informatika Komisi I PPK, Budi Ari Setiadi, dan Kepala BSSN, Khinsa Siburyan, di Gedung DPR, Jakarta Pusat (27/6/2024).
Banyak hal yang dibahas dalam rencana tersebut, antara lain titik pemulihan, audit serentak, dan ketentuan mitigasi sebelum Pusat Data Nasional (PDN) beroperasi penuh. “Ini (padam) juga PDNS di Surabaya, dan kalau tidak salah ada PDN di Jabotabek,” tutupnya.
Sebelumnya, Meutya Hafid, Ketua Komisi DRC mendesak pemerintah membentuk Satgas PDNS Nasional.