Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – Tragedi bus maut di Subang meninggalkan cerita mengharukan bagi dua sahabat yang sedang membawa siswa SMK Linga Kenjana, Depok, Jawa Barat. Mereka dikabarkan tewas berpelukan saat bus yang mereka tumpangi terbalik di Jalan Siater, Subang, Jawa Barat.
Seorang teman di media sosial X (13/5/2024) mengatakan: “Mahesa Putra meninggal sambil memeluk temannya. Sebelum berangkat, keduanya bekerja sebagai tukang pasir di Bandung dan mendapat uang saku, kawan.”
Di saat yang sama, netizen lain pun turut menyampaikan belasungkawa kepada kedua sahabatnya yang telah meninggal dunia.
“Ya Tuhan, kasihan sekali kamu, semoga kamu beristirahat di surga,” tulis temannya.
Teman-teman yang lain juga mengibaratkan seperti seorang anak yang berbicara kepada orang tuanya mengenai penyelesaian sekolah agar ia dapat bekerja sehingga tidak perlu khawatir mengenai biaya sekolah.
Teman : “Iya, anak itu sekarang bilang ke ibunya kalau aku akan segera lulus, dan aku akan terus bekerja, agar ibu tidak perlu khawatir mencari uang, alhasil nasib berkehendak lain.”
“Beristirahatlah dengan tenang, semoga keluarga yang ditinggalkan segera pulih dari kesedihannya,” kata sang sahabat.
Sebelumnya diberitakan, PO Trans Putera Fajar, Depok, Jawa Barat, Jalan Raya Palasari, Ciater, Kabupaten Subang, Jawa Barat, menggulingkan sekelompok siswa di SMK Lingga Kenjana pada Sabtu (11/5/2024) malam.
Sebanyak 11 orang tewas, termasuk guru, siswa, dan warga sekitar. Di antara korban tewas terdapat enam perempuan dan lima laki-laki.
Kapolri Karnai Listio Sighet Prabow, salah satu kerabat almarhum guru Suprayogi (63 tahun), menyerukan penyelidikan menyeluruh atas kasus tersebut. Kecelakaan itu menyebabkan banyak korban jiwa
Saudara laki-laki Suprayogi, Karnain, mengatakan setelah pemakaman di Taman Pemakaman Umum (TPU) Parung Bingung di Depok pada hari Minggu: “Kami meminta Kapolri untuk segera menyelesaikan kasus ini. “Kami mencari keadilan sebanyak yang kami bisa.” 5/12/2024).
Carnain menyebut kegagalan rem dan kegagalan memenuhi standar keselamatan bus sebagai penyebab kecelakaan.