Jakarta prestasikaryamandiri.co.id – PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) melaporkan laba bersih sebesar Rp 5,1 triliun pada kuartal IV tahun 2023, penurunan kuartalan sebesar 24,9% dan pertumbuhan tahunan sebesar 21,3%. Laba bersih pada tahun 2023 akan mencapai Rp 24,6 triliun, naik 18,3 persen dibandingkan tahun lalu, namun di bawah perkiraan CGS-CIMB Sekuritas Indonesia dan konsensus analis sebesar 96% dan 95% dari estimasi setahun penuh.
Menurut CGS-CIMB Sekuritas Indonesia, penurunan laba bersih Telkom secara kuartalan disebabkan oleh beban operasional yang lebih tinggi dari perkiraan. Begitu pula dengan transaksi satu kali yaitu penyesuaian nilai wajar kerugian pada perusahaan patungan Metra Digital Investama (MDI).
EBITDA Telkom pada tahun 2023 sebesar Rp 77,6 triliun, naik 1,8% atau hanya 97% berdasarkan perkiraan CGS-CIMB dan 2023.
CGS-CIMB Sekuritas Indonesia menyebutkan EBITDA margin Telkom turun menjadi 48,8% pada kuartal IV 2023 dari 54,8% pada kuartal III 2023 dan 50,8% pada kuartal IV 2022. Hal ini disebabkan oleh tingginya biaya musiman dan pemeliharaan (O&M). Termasuk biaya tambahan staf dan biaya umum dan administrasi
Sementara itu, Telkomsel, anak perusahaan Telkomsel, menambah 1 juta pelanggan seluler pada kuartal keempat tahun 2024 sehingga total jumlah pelanggan tambahan menjadi 2,5 juta, namun pendapatan rata-rata per pengguna (ARPU) Telkomsel turun 3% menjadi Rp 47.000 pada Q4 2023. .
Menurut CGS-CIMB, data tersebut menunjukkan Telkomsel hanya mampu menambah pelanggan berkualitas rendah. Total trafik Telkomsel meningkat menjadi 4.647 PB pada Q4 2023.
Anak perusahaan Telkom, IndiHome, menambah 248.000 pelanggan pada kuartal keempat tahun lalu. Sehingga total pelanggannya mencapai 10 juta, namun ARPU Indihome turun 2,9% menjadi Rp 249.000 seiring upaya Telkomsel mencari segmen pelanggan baru dengan ARPU lebih rendah.
Sementara itu, Mandiri Securitas menilai pasar sangat optimis terhadap kinerja keuangan Telkom dan peluncuran Telkomsel Lite segera setelah kedua berita tersebut dirilis. Beberapa saham telekomunikasi juga diperdagangkan di BEI, antara lain TLKM, ISAT, dan EXCL.
“Kami melihat peluang untuk mengakumulasi saham telekomunikasi. Kami tidak yakin persaingan di bidang telekomunikasi akan semakin ketat di masa depan. “Saham pilihan kami adalah ISAT dan EXCL, sedangkan TLKM menawarkan peluang akuisisi,” tulis Mandiri Sekuritas, Investor Daily, Senin (22/4/2024).
CLSA memperkirakan kinerja Telkom Q4 2023 berada di bawah EBITDA dan laba bersih Telkom hanya 94% dan 91% dari perkiraan tahunan CLSA dan 95% analis dan 96% setuju.
CLSA juga prihatin terhadap potensi meningkatnya persaingan di industri telekomunikasi tanah air. Ada kekhawatiran bahwa situasi ini akan menyebabkan perlambatan pertumbuhan pendapatan. Dampaknya, CLSA menurunkan pendapatan EBITDA dan laba bersih Telkom tahun ini sebesar 4% dan 12% sehingga menurunkan nilai saham TLKM dari Rp 5.000 menjadi Rp 4.100, rekomendasi kami untuk saham ini diturunkan dari Beli hingga terlampaui.