Yogyakarta, prestasikaryamandiri.co.id – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif kembali membuka FoodStartup Indonesia, sebuah platform yang mendukung peningkatan kemampuan pembiayaan dan pemasaran para pengusaha kuliner kreatif di Indonesia, khususnya yang berbasis pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGS).

“Saya berharap seluruh peserta acara ini terus memanfaatkan peluang yang ada dan berpartisipasi aktif dalam program FoodStartup Indonesia 2024,” kata Sandiaga saat memberikan sambutan secara daring pada acara “FoodStartup Indonesia 2024 Kick Off”, Kamis (2/5). /24) Diadakan di Yogyakarta.

Sementara itu, Wakil Menteri Perindustrian dan Investasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Rizki Handayani mengatakan, para pengusaha kuliner yang memenuhi syarat diimbau untuk segera mendaftar program tersebut.

Rizki mengatakan: “Kami berharap penerapan FSI 2024 dapat membawa dampak dan manfaat yang luas bagi perkembangan perusahaan katering Indonesia sehingga mampu go global dan mempercepat pertumbuhan perekonomian Indonesia.”

Menurut Rizki, FSI tahun ini akan mengundang 50 FoodStartup untuk turut serta dalam perencanaannya. Saat itu, ada 120 orang yang mendaftar dan hadir di Yogyakarta, dan ia berharap peserta dari daerah lain juga ikut mendaftar.

“Makanan yang ingin kita ekspor bukan white label, tapi branded. Selama ini kalau kita jual keripik kentang, semuanya white label karena tidak punya kemampuan mengemas pasar,” ujarnya.

Dijelaskan kemudian, usaha masak-memasak Indonesia ke depan, seperti gudeg Yogya, sudah memiliki label dan produknya sudah kering dan hanya perlu dipanaskan.

Jadi, kalau produknya bisa sampai ke luar negeri, harus ada label mereknya, kata Rizki.

FoodStartup Indonesia merupakan program Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang memberikan peluang peningkatan kapasitas, pemasaran, dan pembiayaan kepada UKM makanan dan minuman Indonesia dalam format ekosistem dan telah direncanakan sejak tahun 2016.

Platform ini telah mengelola lebih dari 500 perusahaan katering di Indonesia. Pada FSI 2024, kolaborasi dengan BPOM akan membantu meningkatkan kemampuan pedagang dalam mengolah dan mendistribusikan makanan dan minuman di dalam negeri dan internasional.

Selain itu, FSI menawarkan bisnis yang memenuhi persyaratan dan kriteria investor yang relevan, akses terhadap pendanaan investasi sebesar $16,5 juta, dan memiliki lebih dari 1.000 SKU untuk membantu memasarkan produk UKM.

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *