Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – Ketua MPR Bambang Sosatyo mengajak pihak swasta untuk mengembangkan industri pertahanan dan keamanan. Salah satunya adalah menjadi mitra strategis untuk mendukung operasional TNI dan Polri khususnya di dunia siber.

Pria yang akrab disapa Bamsot ini mengatakan keterlibatan LSM memiliki landasan hukum yakni UU 2 Tahun 2023 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah, bukan UU 6 Tahun 2023.

“Dengan melibatkan pihak swasta diharapkan dapat mengurangi beban belanja pemerintah pada rantai pasok sektor pertahanan dan keamanan nasional,” ujarnya di Jakarta, Minggu (12/5/2024).

Bamsot mengatakan, terdapat berbagai tantangan pada badan usaha swasta (PSU) yang bergerak di bidang pertahanan dan keamanan nasional. Di bidang keamanan siber, misalnya, mereka harus memiliki solusi keamanan siber yang komprehensif untuk pusat operasi keamanan dan pusat respons insiden.

“Di bidang secure messenger, mereka harus bisa menyediakan aplikasi perpesanan yang aman, serta analisis area diskusi berbagai diskusi di media sosial agar bisa mengidentifikasi metode tertentu yang kini menjadi pilihan. paling populer, serta menjajaki tren masa depan,” ujarnya.

Dalam sistem pengawasan kawasan cerdas, menurut Bamsoet, BUMS harus mampu memadukan pengenalan wajah dan pengenalan objek ketika terdeteksi serta pengawasan keamanan kondisi, seperti eksternal, internal, dan tetap di atas bangunan.

“Operator industri pertahanan dan keamanan nasional di sektor siber perlu menyediakan berbagai alat strategis dan proses terintegrasi seperti pengumpul data digital, intelijen data profil dengan mengoordinasikan proses perilaku jaringan, intelijen data strategis melalui konektivitas sensor, pelaporan dan dukungan data, dll. Kurikulum dan pengembangan sumber daya manusia melalui talenta global,” jelasnya.

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *