Baku, prestasikaryamandiri.co.id – Korban selamat kecelakaan pesawat Azerbaijan Airlines di Kazakhstan, Asia Tengah, untuk pertama kalinya memberikan kesaksiannya sejak tragedi Hari Natal pada Rabu (25/12/2024). 

Dalam wawancara dengan The New York Times yang dipublikasikan pada Jumat (28/12/2024), dua awak Azerbaijan Airlines Zulfugar Asadov dan Aidan Rahimli serta seorang penumpang bernama Subhonkul Rahimov berbagi pengalamannya.

Penerbangan 8243 dari “Azerbaijan Airlines” sedang menuju dari ibu kota Azerbaijan, Baku, ke kota Grozny di Rusia. Pesawat yang membawa 67 orang itu jatuh. Sebanyak 29 orang selamat, selebihnya meninggal dunia termasuk pilot.

“Syukurlah saya masih hidup,” kata Asadov dari ranjang rumah sakitnya di Baku, menggambarkan momen mengerikan di pesawat. 

Sementara itu, penyintas Azerbaijan Airlines Subhonkul Rakhimov yang duduk di bagian belakang pesawat mengaku mulai salat saat mendengar suara keras dan melihat kerusakan pada badan pesawat.

“Saya pikir itu adalah doa terakhir saya,” katanya, mengingat tubuhnya dipukuli habis-habisan saat kejadian itu. 

Ia menggambarkan suasana kacau hingga akhirnya menyadari pesawat melakukan pendaratan darurat. “Saya tidak tahu apakah harus tertawa atau menangis,” tambahnya.

Pramugari Aidan Rahimli, yang selamat dari kecelakaan itu, mengatakan: “Saya membuka mata dan melihat para pekerja. Mereka bilang kami ada di Aktau,” katanya.

Putri Zulfugar Asadov, Connell, menceritakan bagaimana dia mengetahui bahwa ayahnya selamat. “Suami saya menelepon saya dan mengatakan ayah saya masih hidup namun pesawatnya jatuh,” katanya. 

Meski mendapat kabar tersebut, ia tetap sulit percaya bahwa ayahnya selamat dari kecelakaan tersebut.

Menurut Times, salah satu penumpang teringat pernah mendengar dentuman keras dan kemudian melihat Asadov dipukul dengan benda yang menembus kulit tangannya, meski tidak jelas benda apa itu atau dari mana asalnya. 

Hingga saat ini, penyelidikan masih berlangsung. Pejabat dari Azerbaijan, Kazakhstan dan Rusia sedang menyelidiki penyebab bencana tersebut. Azerbaijan Airlines menyatakan, berdasarkan tanda-tanda pertama, pesawat tersebut mengalami masalah fisik dan teknis eksternal. 

Sebagai tindakan pencegahan, maskapai ini menghentikan penerbangan ke 10 kota di Rusia dan membatalkan penerbangan ke Makhachkala di Dagestan.

Tragedi ini meninggalkan luka yang mendalam bagi keluarga korban dan mereka yang selamat di Maskapai Penerbangan “Azerbaijan”. Namun kisah ketangguhan mereka merupakan bukti kekuatan manusia dalam menghadapi kesulitan.

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *