Bone Bolango, prestasikaryamandiri.co.id – Tiga korban selamat gempa setelah terkubur 8 jam di tambang emas Motomboto, Desa Tulabolo Timur, Kecamatan Suwawa Timur, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, telah berbicara sebagai saksi, Sabtu (6/7/2024). .

Mereka adalah Ridwan Wadjah, Julfith Rajalau dan Jufrit, warga Desa Tulabolo Induki, Kecamatan Bon Bolango Suwawa Timur.

Ridwan Wadjah, salah satu korban selamat, melaporkan, gempa terjadi pada Sabtu (6/7/2024) sekitar pukul 23.00 WIB di wilayah WITA, saat gempa merobohkan tenda kamp dan tiang saya.

Ridvan mengatakan, saat gempa terjadi, dirinya berada di luar lubang, namun tertimpa material tanah. Sedangkan dua rekannya, Nopri dan Jufrith, berada di dalam lubang dan tertimbun tanah.

Melihat rekan-rekannya terjebak di dalam tanah, ia berusaha bangkit dan meminta bantuan penambang lain untuk menggali tanah yang menutupi tambang tersebut.

“Mereka melempar saya ke tanah, tapi tidak terjadi apa-apa. Kemudian saya mencari bantuan untuk mengeluarkan teman saya dari lubang tersebut. “Mereka bilang sudah terlambat dan besok paginya mereka akan menggali puing-puingnya,” kata Ridwan Wadjah.

Pada Minggu (7/7/2024) pagi, ia bersama penambang lainnya mencoba menggali tanah menggunakan lubang untuk menyelamatkan dua rekannya yang terjebak di dalam tanah.

Nopri menceritakan, ia dan rekannya Julfit Rajalau bertahan selama delapan jam di kedalaman 10 meter, hanya keluar setetes air.

“Tanahnya tidak terlalu dalam, lubang yang tertimbun longsor kedalamannya sekitar 1 meter, jadi kami masih bisa bernapas meski ada sedikit napas,” jelas Nopri.

Nopri dan Julfit mengambil air dari sumur dan berdoa kepada Tuhan untuk keselamatan.

“Kami berhenti sambil menangis minta keselamatan kepada Tuhan, saya juga berteriak minta tolong, tapi tidak ada suara dari luar. “Air yang masuk ke lubang dari atas kami manfaatkan untuk kapasitasnya,” imbuhnya.

Setelah selamat, Nopri dan Julfit yang saat itu sudah lemah mendapat pertolongan pertama dari para penambang. Kemudian mereka pulang bersama penambang lainnya.

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *