Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – Ayah mertua Chua Kotak, H. Mahidin HMS Bin H. Muhammad Soleh, meninggalkan bassis bandnya, Kotak, dengan penuh kesedihan.

Chua Kotak dari Al Makmur Ciganjur mengatakan: “Terima kasih teman-teman media atas doanya. Terima kasih atas meninggalnya mertuaku, ternyata banyak orang yang mendoakannya dan semoga Allah SWT mengabulkan doanya.” . Pemakaman, Jakarta Selatan, Minggu (6 Februari 2024).

Chua mengaku ayah mertuanya sudah lama sakit. Faktanya, pihak keluarga mencoba berbagai pengobatan dan terapi untuk menyembuhkannya.  

“Ayah memang sudah beberapa tahun sakit. Namun beliau selalu terus berjuang dan kami sekeluarga sangat ikhlas karena kami tahu beliau sedang berjuang melawan komplikasi penyakitnya dan terima kasih. Ya Allah, Ayah tenang sekarang . Sayang sekali melihatnya.” Ayah ketika dia merasa tidak enak, jelas Chua.

Diakui Pak Chua, sebelum meninggal, ayah mertuanya berkali-kali dirawat di rumah sakit dan menantu laki-lakinya bergantian merawat ayahnya hingga akhir hayatnya.

“Ayah almarhum adalah orang dekat dengan anak dan menantunya. Ia disukai banyak orang karena suka bercanda. Cucu-cucunya suka ngobrol, menggoda, dan mencari udara segar saat berkumpul. Dia sangat cerdas dan bijaksana. bahkan suka memberi kami nasihat. Dia bisa menjadi seorang teman dan “Itu bukan sekadar penghinaan,” kenang Chua tentang ayah mertuanya.  

Ia menilai mertuanya memiliki hobi memasak dan sering mengajak keluarganya makan bersama di luar rumah. Hal ini tentu membuat pihak keluarga merindukan almarhum.

“Ayah punya hobi memasak dan memancing, kami sering mengajaknya makan di rumah dan sering mengajak kami berdoa di gereja. Mungkin itu yang membuat kami rindu,” ujarnya.

Nyonya Chua mengaku bangga berada di keluarga suaminya dan merasa beruntung memiliki suami yang menyayangi anak, menantu, dan cucunya.

“Kokong (ayah mertua Chua menamai anak-anaknya) adalah orang yang dekat dengan semua orang, termasuk anak-anak saya. Itu sebabnya semua orang menangis saat Kokong dikuburkan. Selain suka memberi uang jajan, ia juga suka mengajak anak-anak bermain dan bercanda. bersama mereka,” unggahnya.  

Ia mengatakan, sebelum menghembuskan nafas terakhir, mertuanya meninggalkan pesan untuk keluarganya.

“Pesan terakhir Kkong kepada kami, anak-anak dan pasangan, adalah untuk rukun, berbagi, dan saling mencintai. Dan itulah yang akhirnya dia kirimkan kepada kami. Dia pernah bilang kepada adik iparku, kamu harus berbagi dengan semua orang .lainnya,” katanya.

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *