Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – Ketua Komisi VIII DPR Ashobul Kahfi memperkirakan salah satu tugas strategis Kementerian Haji adalah mengelola keuangan haji senilai Rp160 triliun agar lebih bermanfaat bagi jamaah.
Menurutnya, dengan adanya Kementerian Haji maka kebijakan dan pengelolaan keuangan haji berada dalam satu lembaga, berbeda dengan sekarang, kebijakan haji berada di bawah kewenangan Kementerian Agama dan Keuangan Haji serta dikelola oleh Badan Pengelola Keuangan Haji. . (BHP). .
“Pengelolaan keuangan haji, saat ini jumlah tabungan jemaah haji yang dikelola BPKH sangat besar, sekitar Rp 160 triliun. Dikelola oleh lembaga bernama BPKH. Menurut saya, salah satu pimpinan Kementerian Haji yang kami Kita sudah angkat BPKH, kita jadi lembaga, lalu kita jadi kementerian,” kata Kahfi saat dihubungi prestasikaryamandiri.co.id, Selasa (11/06/2024).
Kahfi mengatakan, Rp160 triliun bisa diinvestasikan untuk memenuhi kebutuhan haji di Arab Saudi. Dia mencontohkan investasi dana haji untuk membangun hotel, menyediakan makanan, dan memenuhi kebutuhan jamaah lainnya.
“Saat ini kita belum punya hotel. Makanya setiap memasuki musim haji, Kementerian Agama kita hanya sibuk mencari akomodasi untuk calon jemaah haji. Kedua, kalau kita sudah punya hotel, minimal kita punya satu hotel. Harga standar tiap kamar, sekarang jadi mainan bagi yang mengelola hotel, karena sekarang kita belum punya hotel, jelas Kahfi.
Lebih lanjut, Kahfi mengaku optimis Kementerian Haji akan memfasilitasi pengelolaan dan pelaksanaan ibadah haji. Menurutnya, Kementerian Haji akan meningkatkan kualitas pelayanan haji.
“Kalau dikelola dengan baik dan menjadi milik kita, saya kira kualitas pelayanannya bisa kita tingkatkan,” pungkas Kahfi.