Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – Bank Dunia menyoroti efektivitas program andalan Prabowo Subianto, yakni Makanan Bergizi Gratis (MBG), dalam menekan stunting. Menanggapi hal tersebut, Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) menegaskan masih terus mengkaji program presiden terpilih tersebut sebelum efektif pada pemerintahan berikutnya.

Budiono Subambang, Plt Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, mengatakan pihaknya akan bekerja sama dengan kementerian terkait untuk menguji efektivitas program pangan gratis dalam menurunkan angka stunting di Indonesia. ,

“Kita harus koordinasi dulu dengan kementerian terkait, apakah efektif atau tidak. Kami akan segera berkomunikasi dengan kementerian terkait,” kata Budyono dalam diskusi di Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan di Jakarta, Senin. 2024).

Dalam kesempatan yang sama, Gelsey Natalia Marampa, Asisten Deputi Bidang Ketahanan Pangan dan Promosi Kesehatan Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan menjelaskan, program pangan bergizi gratis ini merupakan langkah tepat dalam mendukung upaya mengatasi masalah stunting dari hulu. jas

“Kalau makanan bergizi gratis, kalau dilihat, sasarannya dari anak sekolah hingga remaja. Nah, sasaran stunting itu yang kita mulai dari hulu. Anak-anak sekolah dari SD kita berikan gizi seimbang. Bagaimana persiapannya,” dia dikatakan. Dikatakan.

Gelsi mengatakan, data menunjukkan 60% anak Indonesia tidak sarapan saat berangkat ke sekolah. Menurutnya, program pemberian makan gratis ini akan memberikan dampak baik bagi tumbuh kembang anak.

“Program makan bergizi gratis ini tentunya merupakan salah satu langkah maju yang baik bagi anak-anak kita di sekolah karena anak-anak yang tidak sarapan pasti belajar lebih sedikit dibandingkan anak-anak yang sarapan,” ujarnya.

Jelsey mengatakan pihaknya terus melanjutkan berbagai diskusi dengan kementerian/lembaga terkait kelanjutan program pemberian makan gratis.

“Masih dalam tahap kajian, banyak kemungkinan mengenai rekomendasi makanan bergizi gratis. Artinya mungkin tidak semua anak berada di wilayah sekolah, atau bagi anak yang belum bisa, namun itu masih dalam tahap kajian, jadi masih dalam tahap kajian. masih dalam proses,” jelasnya.

Sekadar informasi, dalam laporan terbaru Bank Dunia bertajuk Prospek Perekonomian Indonesia edisi Juni 2024 disebutkan bahwa makanan bergizi gratis disebut dengan makanan sekolah. Program tersebut dinilai belum mampu menurunkan angka stunting karena tidak menargetkan 1.000 hari pertama kehidupan.

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *