Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id- Pemerintah mengumpulkan pendapatan kepabeanan dan kepabeanan sebesar Rp 183,2 triliun per 31 Agustus 2024 atau meningkat 6% dibandingkan periode yang sama tahun 2023. Kinerja tersebut mencapai 57,1% dari pagu APBN – dan untuk 2024.
“Semua komponen kepabeanan dan kepabeanan akan tumbuh,” kata Wakil Menteri Keuangan II Thomas Djiwandono pada konferensi pers “Kinerja dan Fakta APBN Edisi September 2024” di kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin (23/09/2024). , seperti dilansir Investor Daily.
Jika dicermati, kinerja pajak impor sebesar Rp33,9 triliun atau 59,1% dari target penerimaan pajak impor tahun 2024. Kinerja pajak impor meningkat 3,1% dibandingkan periode yang sama tahun 2023. “Keberhasilan pajak impor meningkat sebesar 3,1% per tahun. per tahun yang didorong oleh peningkatan nilai impor sebesar 3,4% dan penguatan nilai tukar dolar AS,” jelas Thomas.
Sementara itu, pemenuhan bea keluar sebesar Rp10,9 triliun atau 62,2% dari target penerimaan dalam APBN tahun 2024. Dibandingkan periode yang sama tahun 2023, terjadi pertumbuhan sebesar 59,3%. Pasalnya, bea keluar tembaga meningkat sebesar 567,8% dengan proporsi bea keluar mencapai 77,1% sehingga berdampak pada relaksasi ekspor produk tembaga.
Sementara itu, bea keluar produk kelapa sawit turun sebesar 57,3%, dipengaruhi oleh melemahnya harga rata-rata minyak sawit mentah (CPO) pada tahun 2024 sebesar 5,21% dan penurunan ekspor produk kelapa sawit sebesar 16,11%. “, katanya.
Sementara realisasi cukai sebesar Rp138,4 triliun atau 56,2% dari target. Kinerja cukai meningkat sebesar 5% dibandingkan keadaan Agustus 2023. Pertumbuhan cukai hasil tembakau hingga Agustus 2024 sebesar Rp 132,8 triliun dengan pertumbuhan sebesar 4,7% dipengaruhi oleh peningkatan produksi I dan III. .
Selain itu, cukai atas minuman yang mengandung etil dan alkohol sebesar Rp5,4 triliun atau meningkat 11,9% year-on-year, sedangkan pelaksanaan cukai atas etil alkohol sebesar Rp93,6 miliar atau meningkat 21,9% a menurut untuk meningkatkan produksi.
“Selanjutnya, bea dan cukai terus melakukan tindakan untuk menekan peredaran rokok ilegal.” Selama itu, sebanyak 157,5 juta batang rokok ilegal berhasil diolah,” ujarnya.