Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebutkan jumlah kasus Covid-19 di Indonesia mengalami peningkatan. Berdasarkan data Global Initiative on Sharing All Influenza Data (GISAID) Indonesia 2024, kini tipe JN.1 menjadi penyebab bertambahnya jumlah penduduk di Indonesia.

Berdasarkan laporan mingguan Covid-19 Kementerian Kesehatan, pada 12-18 Mei 2024 terdapat 19 kasus konfirmasi, 44 kasus perawatan intensif, dan 153 kasus isolasi. Rata-rata mingguan adalah 0,65% dengan angka kematian nol. Jumlah orang yang dites setiap minggunya mencapai 2.474 orang.

Meski jumlah kasus Covid-19 meningkat, Kementerian Kesehatan menegaskan hal tersebut tidak menyebabkan peningkatan rawat inap dan kematian.

Namun tetap perlu waspada karena JN.1 merupakan strain baru yang merupakan turunan dari strain Covid-19 Omicron varian BA2.86. Seperti yang ditunjukkan situs Today, gejala yang disebabkan oleh JN.1 mirip dengan gejala yang disebabkan oleh kelainan lain seperti ini.

1. Demam atau menggigil Demam merupakan respons tubuh terhadap infeksi dan merupakan gejala umum Covid-19, termasuk tipe JN.1. Demam didefinisikan sebagai suhu tubuh di atas 38 derajat Celcius. Menggigil sering kali disertai demam saat tubuh mencoba menaikkan suhu internalnya untuk melawan virus. Rasa demam bisa bermacam-macam, mulai dari ringan hingga berat, dan bisa datang dan pergi.

2. Sakit tenggorokan. Virus Covid-19 JN.1 dapat menyebabkan sakit tenggorokan. Virus ini menyebabkan tenggorokan gatal, kering, atau sakit saat tertelan. Sakit tenggorokan disebabkan oleh virus yang merusak jaringan lunak tenggorokan sehingga menyebabkan iritasi dan peradangan.

3. Hidung berwarna abu-abu atau pilek biasa terjadi pada tipe JN.1. Virus dapat menyebabkan radang hidung dan produksi lendir. Gejala ini mirip dengan flu dan dapat menimbulkan rasa tidak nyaman yang membuat sulit bernapas melalui hidung.

4. Batuk merupakan gejala umum Covid-19. Pada tipe JN.1, batuknya kering dan terus-menerus. Batuk terjadi karena virus menyebabkan iritasi pada saluran pernafasan. Batuk yang parah atau terus-menerus dapat menyebabkan nyeri dada dan sulit tidur.

5. Kelelahan Kelelahan ekstrem merupakan gejala umum Covid-19 JN.1. Pasien seringkali merasa sangat lelah, meskipun mereka tidak banyak berolahraga. Kelelahan ini terjadi karena tubuh sedang bekerja keras melawan penyakit. Kelelahan bisa berlangsung selama beberapa minggu bahkan setelah gejala lain mereda.

6. Sakit Kepala Sakit kepala yang terjadi pada masa infeksi Covid-19 bisa berkisar dari ringan hingga berat. Sakit kepala bisa disebabkan oleh demam, dehidrasi, atau peradangan yang disebabkan oleh virus. Sakit kepala akibat Covid-19 sering digambarkan sebagai tekanan atau denyut nadi yang konstan.

7. Nyeri Otot atau Badan Nyeri otot atau badan merupakan gejala yang umum terjadi. Nyeri ini mirip dengan gejala flu yang menyebabkan otot menjadi kaku, nyeri, dan lemah. Rasa sakit ini terjadi karena sistem kekebalan tubuh bekerja dan menyebabkan peradangan di seluruh tubuh.

8. Hilangnya rasa atau bau Hilangnya rasa atau bau merupakan salah satu gejala Covid-19. Mutasi JN.1 juga dapat menyebabkan gejala ini, yang dapat terjadi tanpa gejala lain. Hilangnya indera perasa atau penciuman terjadi karena virus menyerang saraf di hidung dan lidah yang berhubungan dengan penciuman dan rasa.

9. Sesak napas atau sesak napas menandakan virus telah menyerang saluran pernapasan bagian bawah. Sesak napas atau sesak napas merupakan gejala serius dan biasanya memerlukan perhatian medis segera. Penyakit ini disebabkan oleh peradangan pada paru-paru sehingga mengurangi kemampuan paru-paru dalam menyerap udara.

10. Mual atau muntah Beberapa orang yang terinfeksi virus JN.1 mengalami gangguan lambung seperti mual atau muntah. Gejala tersebut bisa disebabkan oleh respon tubuh terhadap infeksi atau virus yang juga mempengaruhi sistem pencernaan. Mual dan muntah dapat menimbulkan rasa tidak nyaman dan menyebabkan dehidrasi.

11. Diare Diare merupakan gejala lambung yang dapat disebabkan oleh Covid-19 tipe JN.1. Virus tersebut dapat mengganggu sistem pencernaan dan menyebabkan peradangan pada usus sehingga menyebabkan diare. Diare dapat menyebabkan dehidrasi dan sakit perut yang parah.

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *