Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – Kemenangan Pramono Anung-Rano Karno di Pilkada Jakarta 2024 membuktikan bahwa model kampanye yang dangkal dan seksis, rawan bias gender, dan tidak menjunjung etika kepedulian bisa dihindari. bukan publik. Analisa ini disampaikan oleh Airlangga Pribadi Kusman, dosen Departemen Politik FISIP Universitas Airlangga (Unair).
Menurut Airlangga, model kampanye yang dilakukan pasangan Ridwan Kamil-Suswono (Rido) justru memperkuat gerak Pramono Anung-Rano Karno (Pram-Doel) untuk memenangkan Pilkada Jakarta dengan selisih satu putaran.
Airlangga mengungkapkan, model kampanye tersebut menyebut istilah janda sebagai candaan, begitu pula dengan pasangan calon, Rido.
“Ini salah satu hikmah yang bisa diambil dalam proses politik elektoral,” kata Airlangga kepada wartawan, Rabu (4/12/2024).
Selain itu, Airlangga menyebut pengukuhan sejumlah sosok pasangan Rido yang dilakukan Joko Widodo (Jokowi) tidak efektif meningkatkan perolehan suara. Namun dukungan Anies Baswedan terbukti mampu mendongkrak perolehan suara Pramono-Rano.
Anies Baswedan memberikan dampak sebesar 13,3 persen dan memaksa pendukungnya memilih Pramono-Rano, ujarnya.
Ayrlangga mengatakan, hikmah lain terkait rendahnya partisipasi politik warga pada pilkada kali ini menunjukkan warga Jakarta sedang mengalami kelelahan atau kebosanan berpolitik.
“Kebosanan politik dipicu oleh proses pemilu yang berjalan dalam waktu dekat, dan juga Pilpres 2024 yang memiliki dugaan kecurangan dan dianggap banyak pihak penuh dengan masalah etika dan keadilan,” jelas Ayrlangga.
Selain itu, Airlangga mengimbau pasangan RK-Suswono (Rido) dan pasangan Dharma Pongrekun-Kun Wardana menyatakan siap menerima hasil Pilkada Jakarta 2024 yang akan menentukan kualitas demokrasi di masa depan. .
Airlangga mengatakan, “Ketakutan terhadap calon yang kalah hendaknya menerima hasil Pilkada Jakarta dengan lapang dada dan terbuka serta mengambil pelajaran politik yang penting bagi upaya politik mereka ke depan.”
Diketahui, pasangan nomor urut 3 Pramono Anung dan Rano Karno sudah dipastikan menang di seluruh kota dan kabupaten di Pilkada Jakarta. Ketua Tim Pramono-Rano Lies Hartono atau Jack Lontong membenarkan, angka-angka dari seluruh tayangan ulang tingkat kabupaten dan kota membuktikan kemenangan Pramono-Rano seimbang.
Dari total 44 kecamatan di Jakarta, hanya ada dua kecamatan yang tidak dimenangkan oleh pasangan calon 03, yakni Pasar Rebo, Jakarta Timur, dan Cilincing, Jakarta Utara.
Artinya pasangan calon ketiga Mars Pramono-Rano alhamdulillah menyapu bersih seluruh wilayah Jakarta. Kita menangkan 42 dari 44 kecamatan di Jakarta, ujarnya. (3/12/2024).
Total suara pasangan Pramono-Rano memperoleh 2.183.239 suara atau 50,07 persen. Pasangan Dharma-Kun memperoleh 459.230 suara atau 10,53 persen, sedangkan pasangan pertama memperoleh 1.718.160 suara atau 39,40 persen.