Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – Puluhan siswa SMA pada akhir pekan ini berkumpul untuk mendaur ulang sampah plastik untuk meningkatkan kepedulian dan kesadaran generasi muda terhadap perlindungan lingkungan, khususnya di wilayah pesisir.

Pantai Tanjung Pasir Kabupaten Tangerang menjadi tujuan SMA Labskool Sibupur yang terdiri dari 58 siswa kelas 11 dan 12 program lari Perancis, enam orang guru, dua orang fellow dari Institut Français Indonésia (IFI). .

Selain Indonesia, banyak negara seperti Malaysia, Filipina, Taiwan dan banyak negara Eropa seperti Perancis yang ikut serta dalam acara bertajuk Odyssey Plastic ini.

Sebagai perwakilan negara, siswa SMA Labschool Chipupuri menunjukkan kontribusi nyata dalam melaksanakan kegiatan bersih-bersih pantai dan mengolah sampah plastik yang dikumpulkan.

Para peserta mengumpulkan sampah plastik yang terdapat di pantai menjadi kelompok-kelompok kecil, kemudian mengklasifikasikan sampah tersebut berdasarkan jenisnya, hasil pendataan menunjukkan jumlah sampah yang terkumpul dalam satu area pantai sebanyak 129,4 kg, dengan dominasi sampah tunggal. – Gunakan kemasan makanan.

Sampah tersebut kemudian diolah di salah satu komunitas daur ulang plastik Stuffo Lab GudRnD.

Selanjutnya, mahasiswa France Track mempresentasikan hasil datanya kepada Deni Yogaswara, peneliti di Pusat Penelitian Oseanografi – Lembaga Penelitian dan Inovasi Nasional (PRIN). Presentasi dilaksanakan di Institut Française Indonesia (IFI) Jakarta-Tamrin.

“Kegiatan ini sangat bermanfaat untuk menumbuhkan kesadaran diri khususnya di kalangan generasi muda terhadap isu-isu lingkungan hidup yang sedang berkembang, karena keberlangsungan hidup masyarakat di masa depan bergantung pada mereka sebagai generasi penerus bangsa,” ujar Deani Yogaswara, Minggu (26/05). /2024 ).

Peserta Odysee Plastice menunjukkan antusiasme yang besar dan sampai pada kesimpulan bahwa masyarakat harus ikut bertanggung jawab dalam menjaga lingkungan, karena jika tidak dibersihkan setiap hari akan berdampak buruk terhadap lingkungan, kata Nicolas, presiden Sustenia dan Oceangita. Bernier mengungkapkan bahwa sampah plastik merupakan masalah serius terkait kelangsungan hidup manusia, dan setiap lapisan masyarakat dari berbagai usia terpaksa memulai dari hal kecil dengan mengurangi penggunaan plastik. Dalam kehidupan sehari-hari.

“Saya bangga dengan siswa-siswi program lari Perancis SMA Labschool Sibupur yang ikut berpartisipasi dalam pelestarian lingkungan pesisir,” ujarnya untuk meningkatkan bahasa Prancisnya. Mereka dapat berbicara secara langsung dan konferensi video dengan penutur asli.

Diskusi ini menginspirasi para siswa program lari Prancis di SMA Labskool Sibubur yang melihat karya nyata Franziska Fennert yang menciptakan karya seni luar biasa dari batu bata dari sampah plastik.

Kegiatan ini menunjukkan bahwa tindakan kecil dengan tujuan besar dapat menciptakan perubahan positif yang berkelanjutan pada lingkungan dan pengembangan pribadi siswa.

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *