Nanchang, prestasikaryamandiri.co.id – Harapan ganda campuran Darren Aurelius/Bernadine Anindya Wardhana dan tunggal putra Ritchie Dutta-Ricciardo meraih medali di Kejuaraan Dunia Junior 2024 di nomor tunggal pupus. 

Kiprah Darren/Bernadine terhenti di babak perempat final setelah kalah dari wakil tuan rumah Wang Zi Heng/Cao Zi Han dalam rubber match 21-18, 17-21, 12-21.

Richie pun terhenti di babak 16 besar setelah kalah dari aktor Tiongkok Liu Yangmingyu. 

Pada laga yang dihelat di aula Nanchang International Sports Centre, Jumat (10/11/2-24), Darren/Bernadine membuka asa dengan memenangi laga pertama 21-18, sebelum lawannya bangkit di laga kedua. 17-21. 

Runner-up Kejuaraan Bulu Tangkis Junior Asia 2024 itu menghidupkan kembali harapan ketika ia memimpin 11-7 di periode penentuan pertandingan ketiga. Namun kemudian, perubahan pola lawan dan kondisi lapangan membuatnya semakin rumit dan kembali berada di bawah tekanan. Laga ketiga berakhir dengan skor 12-21.

“Di game pertama kami menang dengan angin dan kami mampu memanfaatkan kondisi tersebut, dan kami juga mampu melaju lurus. Hal serupa juga terjadi di game ketiga menjelang jeda setelah babak kedua. Menjadi lebih “Bersiap dengan banyak perubahan, terutama kapten tim lawan.”

“Di game kedua kami masih mampu mempertahankan keunggulan poin 16-16, namun kemudian pola kami kembali terungkap dan kami kembali diserang,” kata Bernadine.

Meski kecewa, Darren/Bernadine mengaku sudah berusaha semaksimal mungkin. Mereka berjanji akan lebih banyak berlatih untuk meningkatkan performanya.

“Kami sudah berusaha semaksimal mungkin, kami sudah melakukan yang terbaik hari ini, tapi mengingat persaingan di sini, kami masih banyak kekurangan, terutama dari segi gaya permainan. Kami harus konsisten dari awal hingga akhir,” kata Darren.

Selain Darren/Bernadine, tunggal putra Ricci Dutta-Ricciardo juga harus terhenti lajunya di babak perempat final. Ritchie Liu menghadapi Yang Mingyu (China) dengan skor tipis 18-21, 19-21.

“Saya dan lawan mengawali dengan baik, saling kejar-kejaran baik di game pertama maupun kedua. Namun, di titik kritis dia lebih pintar dalam menggunakan strategi,” jelas Ritchie.

Ia menambahkan: “Saya merasa belum 100% siap, namun saya sudah lebih baik dari sebelumnya, dan ini merupakan pelajaran berharga sekaligus persiapan bagi saya untuk mempersiapkan Asian Junior Championship dan World Youth Championship tahun depan, dan saya harap semoga hasilnya bagus.” Lebih baik dari tahun ini,” pungkas Richie, kelahiran Tanjung Pinang, 23 November 2007.

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *