Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – Zhong Shanshan kembali digadang-gadang menjadi orang terkaya di China selama empat tahun berturut-turut. Pengusaha yang bergerak di bidang makanan dan minuman ini memiliki aset sebesar USD 50,8 miliar atau Rp 795,27 triliun.
Zhong Shanshan merupakan pendiri dan ketua Nongfu Spring, perusahaan air minum dalam kemasan yang mencatatkan sahamnya di Hong Kong pada tahun 2020. Seperti dilansir Forbes.
Klaim Nongfu Springs sebagai produsen air kemasan terbesar di Tiongkok berdasarkan pangsa pasar telah diganggu oleh berbagai masalah, termasuk serangan online dan perang harga yang sengit di pasar air minum kemasan Tiongkok.
Akibatnya, harga saham turun 28% pada tahun lalu. Hal ini membuat kekayaan Zhong Shanshan berkurang sebesar USD 9,3 miliar atau Rp 145,59 triliun menjadi USD 50,8 miliar pada tahun 2024. Namun, ia tetap menjadi orang terkaya di China selama empat tahun berturut-turut.
Masalah di perusahaan ini dimulai pada Februari 2024 ketika mantan mitra bisnis Zhong, pendiri Hangzhou Wahaha Group, meninggal dunia.
Sederet tudingan terhadap Zhong dilontarkan netizen di China, yakni ia membangun perusahaan tandingan Wahaha. Zhong dulunya adalah distributor Wahaha.
Netizen meluncurkan kampanye boikot terhadap Nongfu Spring, mempertanyakan patriotisme Zhong dan mengklaim bahwa perusahaan tersebut pada akhirnya akan kehilangan identitas Tiongkoknya karena putra Zhong yang berusia 36 tahun, Shu Zi, adalah warga negara Amerika, menurut prospektus perusahaan tersebut pada tahun 2020, seorang direktur non-eksekutif dari Nongfu.
Nongfu Spring tidak menanggapi permintaan komentar namun berulang kali membantah semua tuduhan. Dalam sebuah wawancara pada bulan Agustus dengan CCTV milik negara, Zhong menekankan bahwa dia memulai bisnisnya sendiri dan setiap sen yang dia peroleh adalah “bersih”. Ia juga mengatakan bahwa Mata Air Nongfu akan selalu menjadi milik Tiongkok.
Masalah tersebut melemahkan penjualan mata air Nongfu pada paruh pertama tahun ini dan menghambat pertumbuhan pendapatan. Laba bersih naik 8% menjadi 6,2 miliar yuan ($873 juta) setelah naik 25% pada tahun sebelumnya. Sementara itu, pendapatan naik 8% menjadi 22 miliar yuan, lebih lambat dibandingkan kenaikan tahun sebelumnya sebesar 23%.
Zhong, yang lahir di Hangzhou 69 tahun yang lalu, putus sekolah dari sekolah dasar selama Revolusi Kebudayaan Tiongkok yang kacau. Ia kemudian bekerja sebagai kuli bangunan, reporter surat kabar dan agen penjualan minuman sebelum memulai bisnisnya sendiri.
Zhong Shanshan tidak hanya menjadi orang terkaya di Tiongkok saja. Ia juga mengendalikan Wantai Biological, yang melakukan tes diagnostik cepat untuk penyakit menular termasuk Covid-19. Putranya, Zhong Shu Zi, adalah direktur non-eksekutif Nongfu.