Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – Pengamat Pasar Modal sekaligus Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, Budi Frensidy, mengatakan penerapan metode full periodik call Auction (FCA) atau lelang berkala penuh di pasar saham Indonesia dapat menimbulkan kerugian. ketakutan di kalangan investor. Meski diterapkan untuk meningkatkan perlindungan investor, kebijakan ini dinilai membuat pasar kurang stabil.
Menurut Bud, salah satu dampak negatif FCA adalah anjloknya indeks pasar saham secara signifikan.
Masuknya saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) dengan kapitalisasi pasar sekelas BCA di papan pengendali khusus menyebabkan indeks kami anjlok lebih dari 1% dalam beberapa hari terakhir, kata Budi Frensidy, dikutip dari Investor Daily, Jumat. (31/5/2024).
Budi mengatakan kebijakan FCA berlaku sepanjang jam perdagangan, berbeda dengan negara lain yang menerapkannya hanya pada saat pembukaan dan pra-penutupan untuk mengurangi dampak negatif terhadap pasar dan juga memberikan waktu bagi investor untuk membuat perkiraan harga yang lebih baik.
Menurutnya, penerapan FCA dalam perdagangan di Indonesia membuat harga saham menjadi kurang transparan dan meningkatkan risiko bagi investor.
Meningkatnya ketidakpastian ini membuat investor merasa tidak nyaman dan berdampak negatif terhadap indeks dan stabilitas pasar secara keseluruhan, kata Budi.
Budi juga menuturkan, salah satu penyebab utama jatuhnya IHSG adalah masuknya saham BREN ke dalam papan pengendali khusus pasca-suspensi. Di sisi lain, saham BREN memiliki bobot yang besar dan pemegang saham yang banyak.