JAKARTA, prestasikaryamandiri.co.id – Kepala Peneliti Badan Riset dan Keahlian Nasional (BRIN) Bapak Arizal Jamal mengatakan, keanekaragaman pangan dapat mendongkrak potensi Indonesia menjadi keranjang pangan dunia.
“Jenis pangan kita beragam, sehingga berpotensi besar menjadi food basket dunia,” kata Irizal kepada prestasikaryamandiri.co.id, Selasa (20/8/2024).
Namun keanekaragaman pangan tersebut belum bisa maksimal karena selama ini Indonesia Xia hanya terfokus pada keraton saja. Sementara itu, tanaman pangan lain seperti sagu yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan justru terabaikan
Irizal menjelaskan perhitungannya dari hasil diskusi dengan berbagai pihak, statistik menunjukkan Indonesia memiliki 1 juta hektare sagu dengan pola tanam yang baik seperti padi analog dan penepungan. Hasil tersebut diyakini mampu memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri.
Ia menambahkan: “Menurut pendapat saya, jika kita mengembangkan semua bahan ini dengan beras, kita akan memiliki lebih banyak pangan untuk memenuhi pasar dunia,”
Masyarakat belum mendapatkan pelatihan mengenai keragaman sumber pangan karena kebutuhan pangan dipenuhi dengan harga beras yang murah. Secara tidak langsung menghambat pengembangan bahan pangan selain beras.
Oleh karena itu, pemerintah mendorong transformasi struktur masyarakat dengan melihat pembangunan pertanian agar tidak terjebak pada lingkungan budidaya padi. Dengan memahami dan mengembangkan keanekaragaman sumber pangan, Indonesia mampu meningkatkan kemampuannya dalam menciptakan keranjang pangan di seluruh dunia.
“Karena beras tersedia dengan harga murah, tanpa disadari tidak mendorong adanya pangan yang beragam,” pungkas Irizal.