JENEWA, peridasatur.com – Seseorang yang terjangkit virus flu burung H5N2 yang dipastikan meninggal dunia disebabkan oleh berbagai faktor. Hal tersebut diungkapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Sabtu (06/08/2024).

Investigasi WHO lainnya sedang berlangsung. Pada Rabu (06/05/2024), WHO mengumumkan kasus pertama infeksi virus flu burung H5N2 pada manusia yang dikonfirmasi laboratorium dilaporkan dari Meksiko.

Pria berusia 59 tahun ini menderita penyakit ginjal kronis, diabetes tipe 2 (dan) hipertensi sistemik, menurut Kementerian Kesehatan Meksiko.

Pada 17 April 2024, ia terbaring di tempat tidur selama tiga minggu sebelum mengalami gejala parah, demam, sesak napas, diare, mual, dan malaise.

Pria itu dibawa ke rumah sakit Mexico City seminggu kemudian dan meninggal pada hari yang sama. “Kematian ini merupakan kematian multifaktorial, bukan kematian yang disebabkan oleh H5N2,” kata juru bicara WHO Christian Lindmeier kepada wartawan di Jenewa.

Tubuh pria tersebut diuji untuk influenza dan virus lainnya, dan H5N2 terdeteksi, kata Lindmeier.

Sebanyak 17 kontak orang yang dirawat di rumah sakit teridentifikasi, tetapi semuanya dinyatakan negatif influenza.

12 kontak telah diidentifikasi di kediaman pria itu dalam beberapa pekan terakhir. Semua dinyatakan negatif. “Penyebaran H5N2 sedang diselidiki untuk melihat apakah seseorang mengunjungi atau tertular melalui kontak sebelumnya dengan hewan tersebut,” kata Lindmeyer.

Meskipun virus H5N2 telah dilaporkan terjadi pada unggas di Meksiko, sumber paparan virus tersebut tidak diketahui, kata WHO pada hari Rabu.

Badan kesehatan PBB memperkirakan risiko virus ini terhadap masyarakat umum saat ini rendah.

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *