Bogor, prestasikaryamandiri.co.id – Kasus pembunuhan seorang siswi SMK di Kota Bogor, Jawa Barat bernama Adriana Yubelia Noven atau Noven belum terungkap. Padahal kasus ini sudah berlangsung lebih dari 5 tahun.
Meski momen pembunuhan pada siang hari terekam CCTV, polisi belum berhasil melacak keberadaan tersangka. Kasus ini kembali mengemuka setelah kasus pembunuhan Vina di Cirebon viral di media sosial dan mulai terungkap.
Sepertinya petunjuk pembunuhan Noven mulai terkubur. Tempat terbunuhnya Noven berada di sebuah jalan di Jalan Riau, Kelurahan Baranangsiang, Kota Bogor. Dengan kemiringan yang cukup terjal yakni 50m, jalan ini biasanya menjadi jalur alternatif warga yang ingin menuju Jalan Pajajaran, namun kini jalur pejalan kaki tersebut terlihat sepi.
Status langkah ini bahkan lebih tidak terlihat. Dulunya jalan ini terlihat jelas terbuka dan terlihat warga, kini akses seberang jalan hampir ditutup pagar seng. Sementara itu, Noven Guesthouse di Jalan Riau juga mengalami pergantian manajemen.
Wah, entahlah (Noven). Saya baru setahun mengelola guest house ini, kata pengelola guest house bernama Eca saat ditemui prestasikaryamandiri.co.id, Selasa (21/05/2024).
Eca mengaku sudah mendengar kabar pembunuhan tersebut di siang bolong, namun ia sama sekali tidak mengenal Novena.
Noven merupakan siswa SMK Baranangsiang, Kota Bogor, Jawa Barat, yang dibunuh pada tahun 2019. Noven ditikam oleh seorang pemuda saat berjalan di pinggir jalan menuju rumah kos sepulang sekolah.
Kepala Satuan Reserse Polres Kota Bogor Kompol Luthfi Olot Gigantara mengungkapkan, pihaknya sejauh ini telah memeriksa 34 saksi untuk mengungkap kasus pembunuhan tersebut. Lima di antaranya berpotensi menjadi tersangka. Namun polisi kesulitan mengetahui kondisi tersangka karena tidak memiliki bukti.
“Kami berjanji akan melakukan penyelidikan menyeluruh. Tidak ada kejahatan yang sempurna dan kami akan membuktikan bahwa kami bisa menyelesaikan insiden ini,” kata Komisaris Polisi Luthfi Olot Gigantara.
Karena rekaman CCTV tidak dapat mengungkap kasus tersebut, polisi mulai mencari jalan lain dengan bekerja sama dengan berbagai ahli seperti psikolog forensik, ilmuwan forensik, dan ahli gestur tubuh.
“Dalam rekaman CCTV, terduga pelaku memiliki ciri khas tangan yang menempel di dagu dan cara berjalannya. Hal ini nantinya akan membantu kami meningkatkan kepercayaan diri dalam mengidentifikasi tersangka di antara sekian banyak calon tersangka,” kata Luthfi.