JAKARTA, prestasikaryamandiri.co.id – Anggota Komisi III DPR Nasir Jamil meminta Jaksa Agung (Kejagung) dan Polri serta aparat penegak hukum lainnya meningkatkan koordinasi agar sektor ini tidak kebingungan. Hal itu disampaikan Nasir Jamil menanggapi tudingan Jaksa Agung Muda (Jampides) Fabri Adriansyah atas tindak pidana khusus yang dilakukan anggota Satuan Tugas Khusus (Denses) 88 Anti Terorisme.
“Koordinasi antara kejaksaan, kepolisian, dan aparat penegak hukum lainnya harus ditingkatkan agar tidak ada keraguan, tidak ada kebingungan,” kata Nasir Jamil di Gedung DPR, Gedung Parlemen Senyan. Jakarta Selasa (28/5/2024).
Menurut Nasser, permasalahan pelacakan Jampids sebenarnya sudah teratasi. Pasalnya, Menko Polhukam Hadi Tjahjanto telah mendatangkan Komjen Pol Listio Sigit Prabowo dan Jaksa Agung Estee Burhanuddin untuk membahas persoalan hukum termasuk kasus Jampidsus.
Saya kira sudah selesai karena Menkopolhukam sudah mengundang Kompolnas, Jaksa Agung, dan beberapa orang lain untuk bertemu dan saya kira sudah selesai, kata Nasir.
Nasir menambahkan, “Rapat para Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan diharapkan dapat meredakan ketegangan yang tersebar di media sosial dan perdebatan publik.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Hadi Tjahjanto mengatakan informasi terkait rahasia Densus 88 anti terorisme jampides di Kejaksaan Agung masih simpang siur. Hadi mengaku siap bernegosiasi dengan Polri dan Kejaksaan Agung jika misinformasi itu benar.
“Mungkin informasi ini hanya membingungkan. Aku akan bicara dengan kalian berdua nanti. Percayalah, jika ada” Aku akan mengatakan apa yang terjadi.
Hadi menambahkan, besok akan diagendakan pertemuan rutin antar aparat penegak hukum (APH) di kantornya. Dia meyakinkan, segala sesuatu yang berkaitan dengan undang-undang tersebut akan dibahas, termasuk informasi simpang siur yang ramai diperbincangkan.