JAKARTA, prestasikaryamandiri.co.id – Kepemilikan bus PO Trans Fajar Putera yang mengalami kecelakaan maut di Cieter, Subang, Sabtu (11/5/2024) sudah beberapa kali berubah. Alhasil, tubuh Basa merupakan campuran dari tubuh Adiputro Malang dan tubuh Laksana Semarang.

Diketahui, bus ini sudah beberapa kali berpindah kepemilikan, sebelumnya dimiliki oleh PO SAN asal Bengkulu. “Sudah berpindah tangan dari PO San, PO Jaya Hage, PO Maulana Trans, dan PO Putra Fajr. Anehnya, bus AKAP malah berubah menjadi bus wisata,” kata pemilik akun TikTok lainnya.

Pengalihan kepemilikan bus tersebut sebelumnya dibenarkan oleh Direktur Utama PT San Putra Sejahtera Kurnia Lesani Adnan. “Iya benar pemilik pertama adalah PO SAN. Bus tersebut kami jual ke Jaya Guna Hage pada tahun 2022,” kata pria bernama Sani itu.

Pasca peralihan kepemilikan ke Jayagun Hage, bodi bus diubah dari bodi asli Laksana Discovery menjadi bodi Adiputro tipe SHD. Setelah Jai Guna Haage, bus tersebut berpindah tangan PO Maulana Trans tanpa merubah bodi, hingga PO Trans ini dijual kepada Putra Fajar yang diubah menjadi bus wisata dengan bodi SHD yang terinspirasi dari bodi SHD Adiputro. badan mobil

Fakta tersebut terungkap melalui salah satu akun TikTok Erman Hidayat, di mana netizen menanyakan soal awak bus yang terlibat dalam kecelakaan tersebut. “Pertanyaan, kamu apa?” Tanya netizen.

Erman menjawab, awak bus PO Trans Fajar Putera tidak jelas. “Gak jelas gan, campur. Pintu depan Adiputro, pintu belakang Laxana,” kata Erman dalam video yang diunggah, Rabu (15/5/2024).

Dalam video tersebut, pintu depan bus tersebut berasal dari bodi Adiputra yang diwakili oleh logo merek Malang. Sedangkan pintu belakang berasal dari Laxana yang juga dicap dengan bodywork perusahaan.

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *