JAKARTA, prestasikaryamandiri.co.id – Kapten Timnas Indonesia U-20 I Kadek Arel Priyatna mengatakan, Agustus lalu timnya bermain di turnamen Seoul Earth on US Cup 2024 di Korea Selatan (Korsel). Kualifikasi Piala Asia U-20 2025.
“Kami tidak melakukannya dengan baik, jadi kami harus terus bekerja keras untuk kualifikasi mendatang,” kata Kadec di Jakarta, Sabtu (7/9/2024).
Bek tengah berusia 19 tahun itu pun meminta para pemain timnas U-20 fokus pada persiapan kualifikasi. Menurut Kadak, kemampuan beradaptasi patut menjadi pertimbangan dalam menghadapi kesibukan pertandingan.
Pada turnamen Seoul Earth on US Cup 2024, Timnas U-20 Indonesia harus menghadapi Argentina pada Rabu (28/8/2024), menghadapi Thailand pada Jumat (30/8/2024) dan Minggu (30/8/2024). ) harus bersaing dengan Korea Selatan. 1/9/2024).
Hasil pertandingan tersebut adalah kemenangan 2-1 atas Argentina, kekalahan 0-2 melawan Thailand, dan kekalahan 0-3 melawan Korea Selatan. “Saya rasa tim sedikit lelah karena waktu pemulihan yang singkat,” kata Cadek.
Pada laga Kualifikasi Piala Asia U-20 2025 Grup F yang digelar di Jakarta pada akhir September 2024 ini, timnas Indonesia bakal punya jadwal tak kalah padat dengan jeda pertandingan hanya satu hari.
Indonesia dijadwalkan bermain melawan Maladewa pada Rabu (25/9/2024), Timor Timur pada Jumat (27/9/2024), dan Yaman pada Minggu (29/9/2024).
Tim Garuda Muda otomatis lolos ke Piala Asia U-20 2025 jika berhasil menjadi juara Grup F. Jika gagal, dia harus bersaing untuk menjadi salah satu dari lima tim peringkat kedua terbaik.
Piala Asia U-20 2025 akan digelar di China pada 6 hingga 23 Februari. Indonesia terakhir kali mengikuti turnamen tersebut pada tahun 2023, namun gagal lolos dari babak penyisihan grup. Total, Indonesia sudah mengikuti ajang tersebut sebanyak 18 kali.
Prestasi terbesar Indonesia di Piala Asia U-20 adalah menjadi juara pada tahun 1961. Hanya tiga negara Asia Tenggara yang pernah menjuarai turnamen tersebut, yakni Indonesia, Thailand, dan Myanmar.
Thailand meraih gelar juara pada tahun 1962 dan 1969, sedangkan Myanmar meraih tujuh trofi kejuaraan pada tahun 1961, 1963, 1964, 1966, 1968, 1969, dan 1970.