Dhaka, prestasikaryamandiri.co.id – Putra mantan Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengumumkan bahwa ibunya berencana untuk pulang ketika pemerintahan sementara negara itu terpilih. Namun tidak disebutkan apakah Hasina ingin berkampanye lagi.

“Ibuku ada di India sekarang. Pada Kamis (8/8/2024), Sajeeb Wazed Joy, putra mantan Perdana Menteri Sheikh Hasina, mengatakan: “Dia akan kembali ke Bangladesh segera setelah dia mengambil keputusan awal untuk mengadakan pemilu.”

Namun, Joy tidak menjelaskan apa motif ibunya kembali ke Bangladesh, atau apakah dia akan mencalonkan diri. “Ibu saya awalnya berencana pensiun setelah masa jabatan ini,” kata Joy, yang tinggal di Amerika Serikat.

Hasina (76 tahun), memimpin Bangladesh sejak 2009. Pada 5 Agustus 2024, ia mengundurkan diri dan meninggalkan negara itu menuju India dengan helikopter. Pemerintahan sementara Bangladesh yang dipimpin oleh pemenang Hadiah Nobel Muhammad Yunus (84), yang baru dilantik Kamis lalu, bertugas menyelenggarakan pemilu.

Pembentukan Pemerintahan Sementara Bangladesh tidak melibatkan Liga Awami pimpinan Hasina.

Joy mengaku ingin terjun ke dunia politik jika diperlukan. “Saya yakin Liga Awami akan mengikuti pemilu dan kami bisa menang,” ujarnya.

Hasina dikatakan berada di ibu kota New Delhi. Media India mengatakan dia berencana mencari suaka di Inggris, namun Kementerian Dalam Negeri Inggris menolak mengomentari laporan tersebut.

Pada tanggal 8 Agustus, menteri luar negeri India mengatakan dia telah membahas masalah Bangladesh dengan mitranya dari Inggris, namun tidak menjelaskan lebih lanjut.

Bulan lalu terjadi protes dengan kekerasan di Bangladesh. Pelajar dan generasi muda di Bangladesh turun ke jalan untuk memprotes kebijakan redistribusi pemerintah, yang lebih mengutamakan perekrutan orang-orang yang merupakan keturunan perang kemerdekaan.

Mahkamah Agung Bangladesh mengurangi kuota sampel namun tidak meredam protes. Lebih dari 400 orang tewas dan ribuan lainnya terluka dalam protes tersebut.

Setelah mantan Perdana Menteri Hasina mengundurkan diri dan meninggalkan negaranya, Presiden Bangladesh Mohammed Shahabuddin segera membubarkan parlemen, membuka jalan bagi pemilihan umum.

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *