Ngawi, prestasikaryamandiri.co.id – Seorang warga tewas setelah terjatuh ke jurang saat polisi menggerebek kawasan sabung ayam di Desa Randusongo, Kecamatan Gerih, Kabupaten Ngawi, Minggu (19/5/2024) sore kemarin.

Korban, Gunawan (37), warga Kecamatan Panekan, Kabupaten Magetan, mengalami luka dalam setelah terjatuh saat berusaha melarikan diri dari penyerangan kasino. Tak hanya Gunawan, banyak warga dikabarkan lari dan melompat dari tebing untuk menghindari kejaran polisi.

Salah satunya Mustoko (47), warga Gerih, Kabupaten Ngawi. Dia berlari bersama penumpang lain ke sabung ayam setelah mendengar suara tembakan. Mendengar ledakan tersebut, dia yang tadinya hanya berniat menonton sabung ayam, diam-diam kabur karena takut ketahuan petugas.

Ada tembakan lalu saya lari dan jatuh ke tebing, di samping saya juga ada orang yang lari, banyak, kata Mustoko.

Sayangnya, polisi tidak menangkap pelaku perjudian dalam penggerebekan ini. Polisi menyita segelintir kendaraan yang diduga milik ayam jago dan barang bukti enam ekor ayam yang ditinggalkan pemiliknya karena takut ditangkap.

Sementara itu, Kompol Ngawi AKBP Argowiyono mengatakan pihaknya tengah melakukan olah TKP penyerangan tempat perjudian tersebut. Polisi efektif menutup klub tersebut sejak tahun 2022 karena banyaknya laporan warga mengenai perjudian.

Namun, dalam beberapa hari terakhir, polisi kembali mendapat keluhan dari masyarakat bahwa arena sabung ayam kembali ramai digunakan. Mendengar laporan tersebut, masyarakat disebarkan oleh polisi dari Polsek Geneng.

“Saat anggotanya keluar, masyarakat mendapat masalah karena perjudian.” Mereka bingung, ada tiga orang laki-laki, yang mungkin tidak terlihat, yang berada di tepi sungai dan terjatuh seluruhnya. “Setelah mendapat perawatan, salah satunya meninggal dunia,” kata Argo.

Pihaknya belum bisa memastikan apakah ada tembakan ke udara saat proses penempatan. Namun, dia saat ini fokus mengendalikan upaya polisi.

“Tentunya akan kami cek apakah sudah sesuai prosedur atau belum, apakah SOP sudah sesuai SOP dengan baik atau belum. Intinya anggota Polri melakukan pengawasan karena adanya gangguan dari masyarakat yang meminta agar dibongkar, kata Argo. 

 

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *