Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – Joker Folle a Du (2024) atau Joker 2 dinilai mengecewakan penonton khususnya para penggemar DC Comics dan penggemar DC. Film, yang didasarkan pada penjahat terkenal dari dunia Batman, berakhir dengan catatan non-klimaks karena Arthur Fleck dari Joaquin Phoenix jelas bukan Pangeran Kejahatan Badut seperti yang diharapkan.

Joker 2 hanya mendapat rating D di CinemaScore, menjadikannya film terburuk berdasarkan komik. Rating ini lebih buruk dibandingkan Batman & Robin (1997), yang dianggap sebagai film Batman terburuk, dan saat ini mendapat rating C+, serta adaptasi Marvel Fantastic Four, yang mendapat rating C-.

Komentar dan review negatif terhadap Joker pun berdampak pada pendapatan film arahan Todd Phillips tersebut. Joker 2 hanya meraup US$40 juta pada minggu pertama di AS dan Kanada, jauh lebih sedikit dibandingkan pembukaan Joker (2019) yang sebesar US$96,2 juta. Pelawak: Folie à Deux (2024). – (Film Warner Bros./-)

Di seluruh dunia, termasuk penjualan internasional, Joker 2 meraup US$121,1 juta pada minggu pertama peluncurannya. Berdasarkan Variasi, Joker membutuhkan $450 juta untuk mengembalikan modalnya, mengingat anggaran film musikal telah membengkak hingga $200 juta. Anggaran Joker 2 hampir tiga kali lipat dari pendahulunya, berkisar antara $50 juta hingga $75 juta, dan film pertama mencetak rekor box office di seluruh dunia dengan $1,079 miliar.

Joker Foley A.D. Menyusul rilis yang mengecewakan, para penggemar, terutama penggemar DC, mendesak Warner Bros. untuk merilis Gaga Cut. Pasalnya, trailer terakhir yang dirilis memuat beberapa adegan yang dihilangkan dari film tersebut. Hal itu terdengar dari penonton melalui media sosial.

Misalnya saja adegan Harleen “Lee” Quinzel dan Arthur Fleck sedang menari di luar gedung pengadilan. Lalu ada adegan Lee terlihat menangis saat menaiki lift menuju apartemen tempat tinggal Arthur di film pertama. Para penggemar sendiri mengatakan bahwa film Joker 2 terlalu sedikit memberikan pujian terhadap bakat Lady Gaga. Pasalnya, Joker hanya memiliki beberapa baris saja di film tersebut, dan kebanyakan ia hanya bernyanyi.

Ada kemungkinan versi lain akan dirilis bersamaan dengan versi teatrikalnya, yang pertama dalam sejarah film berbasis DC Comics. Hal ini juga terjadi pada Superman II (1981), termasuk rilisan tahun 2006 Superman II: The Richard Donner Cut. Kedua film tersebut juga memiliki akhir yang berbeda, salah satunya adalah Marlon Brando berperan sebagai Jor-El di Richard Donner Cut.

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *