Tokyo, prestasikaryamandiri.co.id – Jepang pada Selasa (18/6/2024) melaporkan rekor jumlah kasus sindrom syok toksik streptokokus, atau STSS, tahun ini. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri langka yang merusak daging dan telah menginfeksi 977 orang di Jepang sejak 2 Juni 2024.

Faktanya, sekitar 77 orang telah meninggal antara Januari dan Maret 2024. Menurut Institut Penyakit Menular Nasional (NIID) Jepang, jumlah orang yang tertular penyakit ini lebih tinggi dibandingkan tahun lalu, yang berjumlah sekitar 941 orang.

“Sindrom syok toksik streptokokus adalah kondisi yang sangat serius yang disebabkan oleh paparan virus yang cepat,” tulis NIID.

Di Jepang, total 77 orang meninggal akibat penyakit ini dalam tiga bulan pertama tahun ini. Tahun lalu, NIID Jepang melaporkan 97 kematian akibat STSS, jumlah kematian tertinggi kedua dalam enam tahun.

Bahkan pada pasien yang mendapat pengobatan, infeksi PMS masih bisa berakibat fatal. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS, diperkirakan tiga dari 10 orang yang terkena PMS meninggal karena penyakit tersebut.

Ken Kikuchi, seorang profesor epidemiologi di Universitas Kedokteran Wanita Tokyo, mengatakan: “Dengan jumlah saat ini, jumlah pasien di Jepang bisa mencapai 2.500 tahun ini, dengan tingkat kematian sebesar 30%.

“Sebagian besar kematian terjadi dalam waktu 48 jam,” tambah Kikuchi.

“Jika pasien merasakan pembengkakan pada kaki di pagi hari, pada siang hari pembengkakan tersebut menyebar ke lutut dan bisa meninggal dalam waktu 48 jam,” jelasnya.

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *