Mojokerto, prestasikaryamandiri.co.id – Warga yang hendak berkurban di malam Idul Adha agar lebih berhati-hati dalam memilih hewan kurban. Di Mojokerto, Jawa Timur, puluhan ekor kambing mencari makan di antara tumpukan sampah organik dan anorganik di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Randegan, Kecamatan Magersari, Mojokerto.

Kambing yang sengaja dilepasliarkan oleh pemiliknya diberi makan limbah rumah tangga seperti buah-buahan dan sayur-sayuran serta nasi basi.

Bahkan, tidak jarang kambing-kambing ini memakan makanan berbahan plastik, sehingga sangat berbahaya jika dagingnya dimakan manusia karena rentan terhadap penyakit.

Saeed, salah satu pemilik kambing, bercerita bahwa sejak pagi hingga malam ia meninggalkan kambingnya untuk mencari makan di tempat sampah.

“Sebenarnya dijual di bulan suci (Idul Kurban), kalau laku kalau tidak laku ya jangan dijual. , ada yang bisa membelinya dengan harga Rp 3 juta atau Rp 2,5 juta.

Ia menambahkan, beberapa kambing miliknya mati keracunan setelah memakan sampah di TPA. Namun ia akan menjual seekor kambing yang sehat sebagai kurban.

“Kalau sudah terbang seperti ini, dijual murah, biasanya LTL 1,5 juta. Kalau dijual paling mahal Rp 500.000. Kalau dijual dalam kondisi sehat seperti hewan kurban,” ujarnya. menyimpulkan. .

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *