Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – Idul Adha 1445H akan jatuh pada Senin (17/06/2024) berdasarkan penanggalan Hijriah 2024 yang dikeluarkan Kementerian Agama. Untuk mengakomodir hal tersebut, beberapa kios yang menjual hewan kurban mulai bermunculan. di Jakarta.

Salah satunya, warung daging dadakan milik Aning bernama Ridho Qurban yang berlokasi di Jl Prize Jelambar, Grogol Petamburan, Jakarta Barat. Tempatnya tetap buka meski Idul Adha masih 26 hari lagi.

Di kandang tersebut, Aning membuat hewan kurban seperti kambing dan sapi dari kampungnya.

“Semua hewannya berasal dari Boyolali, Jawa Tengah karena kami masyarakat lokal, jadi kami hanya mengambil kambing dan sapi di sana,” ujarnya saat ditanya prestasikaryamandiri.co.id, Minggu (26/5/2024).

Idul Adha kali ini ia menyembelih 21 ekor sapi dan 150 ekor kambing. Namun jika diperlukan, hewan kurban tersebut akan dikirim ke Jakarta.

Harga hewan kurban bervariasi sesuai dengan ukurannya. Rinciannya, harga seekor kambing rata-rata berkisar antara Rp3 juta hingga Rp4 juta. Seekor kambing berukuran besar harganya Rp 4,5-5 juta.

Selain itu, harga sapi ukuran sedang antara Rp 20 hingga 24 juta. Harga sapi berkisar antara Rp 25 hingga 30 juta. Sedangkan sapi ukuran besar dijual antara Rp31 juta hingga Rp40 juta.

“Harga hewan kurban tergantung ukurannya, kambing rata-rata beratnya 40 kg, yang besar beratnya 50 kg. Rata-rata sapi beratnya 300 kg,” ujarnya.

Diakui Aning, pagi ini ada 15 ekor kambing dan enam ekor sapi yang terjual.

“Yang membeli di sekitar sini adalah yang membeli di Sukabumi,” ujarnya.

Ia menjelaskan, yang dilakukannya adalah berjanji akan merawat hewan yang dibelinya hingga H-1 Idul Adha. Hewan juga diberikan perawatan dan kesehatan yang baik.

“Saat orang membeli mesin, mereka memilih seekor hewan dan kemudian membayarnya terlebih dahulu. Lalu kita lihat mereka pilih yang mana, nanti lebaran 1 kita kasih lalu bayar,” ujarnya.

“Biaya penyediaan dan perawatan hewan kurban tidak dipungut biaya. Dijamin kalau misalnya hewan pilihan sakit, tetap menjadi risiko kita dan dijamin sehat sampai hari pertama penyembelihan,” ujarnya. . .

Diakui Aning, bisnis hewan kurban yang dijalaninya merupakan bisnis keluarga yang diwariskan secara turun temurun.

“Penjualan hewan kurban sudah berlangsung bertahun-tahun dan ibu saya juga biasa menjualnya. Itu diturunkan dari generasi ke generasi, jadi ini bisnis keluarga,” ujarnya.

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *