Teheran, prestasikaryamandiri.co.id – Presiden petahana moderat Masoud Pezeshkian mengalahkan lawannya Saeed Jalil pada putaran kedua pemilihan presiden Iran, Jumat (05/07/2024). Dalam pidato kemenangannya, pria berusia 69 tahun itu berjanji akan menerapkan kebijakan luar negeri yang dapat meredakan ketegangan antar negara Barat.

Kemenangan Pezheskin meningkatkan harapan bahwa hubungan Iran dengan Barat akan menciptakan peluang untuk meredakan perselisihan mengenai program nuklirnya dengan Barat.

Pemilihan presiden Iran terjadi di tengah ketegangan regional terkait konflik antara Israel dan sekutu Iran, Hamas yang berbasis di Gaza, dan Hizbullah Lebanon. Selain itu, Iran mendapat tekanan dari sanksi Barat terkait program nuklirnya yang berkembang pesat.

Mengingat sistem ganda Iran yaitu pemerintahan ulama dan republik, presiden tidak dapat memulai perubahan kebijakan besar mengenai program nuklir Iran atau dukungan terhadap milisi di Timur Tengah, karena Pemimpin Tertinggi Khamenei mengendalikan semua urusan pemerintahan.

Namun, presiden dapat mempengaruhi politik Iran dan terlibat erat dalam memilih pengganti Khamenei yang kini berusia 85 tahun.

Pezeshkian, yang didukung oleh kubu reformis Iran yang dipimpin oleh mantan presiden Mohammad Khatami, setia kepada pemerintah sementara Iran dan tidak berniat menentang militer dan ulama yang kuat.

Para pemimpin asing mengucapkan selamat kepada Pesheshkian, termasuk Presiden Rusia Vladimir Putin dan Raja Salman serta Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman.

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *