Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – Rencana Presiden terpilih Prabowo Subianto membentuk klub presiden menjadi isu terhangat pekan ini. Banyak pihak yang menyambut positif rencana ini karena bisa menjadi wadah bagi para mantan presiden untuk membahas isu-isu strategis nasional. Namun banyak yang meragukan Megawati Soekarnoputri tertarik bergabung dengan klub tersebut.

Selain itu, pemberitaan mengenai susunan kabinet Prabowo-Gibran juga sedang memanas. Apalagi, belakangan ini mulai bermunculan nama-nama yang diperkirakan menduduki posisi kementerian. Selain itu, yang tak kalah menarik adalah partai koalisi pendukung pemerintahan Prabowo-Gibran dan arah politik Gibran pasca keluar dari PDIP.

Berikut rangkuman isu politik terhangat minggu ini:

Rencana Pembentukan Klub Kepresidenan Presiden terpilih Prabowo Subianto berencana membentuk Klub Kepresidenan yang akan beranggotakan para mantan presiden. Rencana tersebut disampaikan Juru Bicara Prabowo Subianto, Dahnil Azhar Simanjuntak. Menurut dia, tujuan dibentuknya klub tersebut adalah agar para mantan presiden bisa bertemu secara rutin dan membahas isu-isu strategis nasional.

Rencana pembentukan klub presiden juga mendapat dukungan, termasuk dari Presiden Joko Widodo (Jokowi). Namun, para pengamat menilai Megawati Soekarnoputri akan sulit bergabung dengan klub kepresidenan Prabowo. Menurut Direktur Eksekutif Jurnal Politik Indonesia Ujang Komarudin, hal itu dilatarbelakangi oleh buruknya komunikasi antara Megawati dan presiden-presiden sebelumnya.

“Kelihatannya susah, susah, dan belum tentu kelihatannya mau. Kalaupun mau, di tempat itu saling membelakangi, diam,” kata Ujang.

Terkait pembentukan President’s Club, Ujang mengapresiasi Prabowo ingin membangun saluran komunikasi antar mantan presiden sekaligus penghormatan kepada mantan presiden.

Presiden terpilih pemerintahan Prabowo-Gibran, Prabowo Subianto, mulai membahas susunan pemerintahan dengan pimpinan partai politik (parpol) koalisi Rakabuming Raka (parpol) Prabowo-Gibran. Namun, menurut Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Rahayu, Saraswati Djojohadikusumo atau biasa disapa Saras, belum ada susunan pemerintahan final dan resmi yang beredar di masyarakat. Menurut dia, daftar resminya akan muncul sebelum Oktober 2024.

“Kami meminta pendukung Prabowo-Gibran untuk tidak mendahului pemimpin kami karena saya yakin daftarnya hanya akan mendekati bulan Oktober,” kata Saras.

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *