JAKARTA, Peridasat.com – Mantan Direktur Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Antasari Azhar mengungkapkan, dirinya kerap harus membujuk istrinya, Ida Lakshmiwati, untuk melakukan hal tersebut. ) Keuangan sejak pensiun pada tahun 2013.

Saya suruh mereka bersabar. Mudah-mudahan pembayarannya segera datang, kata Antasari dalam podcast di kanal YouTube miliknya, dilansir B-Network Wartabanjar.com, Sabtu (15 Juni 2024).

Ida Lakshmiwathi terkejut karena istri-istri pensiunan pengacara lainnya menerima pensiun suaminya. Andasari, kini berusia 71 tahun, tidak menerima pensiun meski bekerja di Kejaksaan Negeri Jakarta Pusat sebagai pengacara operasional dari tahun 1985 hingga 1989.

“Saya pensiun pada usia 60 tahun, tetapi saya tidak menerima pensiun atau Tasban,” kata Andasari, yang menjabat sebagai Camat Jakarta Selatan sebelum menjadi Ketua Komite Pemberantasan Korupsi. Kantor Kejaksaan dari tahun 2000 hingga 2007.

Andasari menjalani hukuman delapan tahun penjara atas pembunuhan Azhar. Ia mengaku tidak tertarik apakah kegagalan membayar pensiun ada kaitannya dengan keputusannya masuk penjara.

“Masalahnya saya harus membayar uang Taspen karena itu hak pribadi,” bantah Andasari.

Menurutnya, sebagai mantan aparat penegak hukum, hilangnya hak jabatan publik seseorang atau hak lainnya sudah seharusnya dituangkan dalam putusan pengadilan. Sementara dalam putusan Antasari, tidak disebutkan dana pensiunnya dan Dana Taspen.

“Hukuman terhadap saya hanya beberapa tahun penjara. Tidak ada larangan melakukan apapun,” kata Antasari.

Aida Lakshmivathy, yang sering bertemu dengan istri-istri pensiunan pengacara, kerap mendapat pertanyaan dari para istri saat melihat teman-temannya mengumpulkan uang pensiun suaminya.

Disinggung apakah pernah mempertanyakan apakah dana Taspen belum diberikan kepada pihak-pihak terkait, Antasari mengaku sudah lama bungkam. Menurutnya, rekan-rekannya di Kejaksaan harusnya tahu bahwa dirinya independen dan otomatis menyikapi hal tersebut.

“Kalau ada yang dapat uang Taspen, harusnya dikirimi saya berapa yang saya tabung dari Taspen, itu harapan saya,” tutupnya.

Artikel ini dimuat di Wardha Panjar. ah! 

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *