Tel Aviv, prestasikaryamandiri.co.id – Tentara Israel mengumumkan serangan darat di Lebanon selatan pada Selasa pagi (10 Januari 2024). Pasukan Pertahanan Israel (IDF) pagi ini mengumumkan bahwa mereka melancarkan serangan terbatas dan terlokalisasi terhadap fasilitas kelompok bersenjata Hizbullah di desa-desa Lebanon selatan dekat perbatasan dengan Israel.
Unit artileri dan angkatan udara Israel mendukung pasukan daratnya di Lebanon. Tel Aviv belum secara spesifik mengumumkan berapa lama perang darat akan berlangsung. Namun tentara Israel telah berlatih dan bersiap selama berbulan-bulan, kata mereka.
Operasi tersebut dilakukan setelah para pemimpin Israel menyetujui rencana perang darat pada Senin (30 September 2024), menandai babak baru dalam konflik antara Israel dan milisi Hizbullah.
Sebelumnya pagi ini, Hizbullah mengumumkan bahwa mereka telah menargetkan unit IDF yang bergerak melintasi perbatasan, namun tidak memberikan rinciannya.
Sirene terdengar di dalam dan sekitar kota perbatasan utara Israel, Misgaon Am, menandakan serangan roket dari Hizbullah. Saat ini belum ada informasi mengenai kerusakan atau korban jiwa.
Warga di kota perbatasan selatan Lebanon, Aita al-Shab, juga mendengar suara tembakan keras dan suara helikopter dan drone (UAV).
Media Lebanon menyebutkan Israel menyerang gedung di Ain El-Hilweh, dekat kota Sidon. Ini adalah pertama kalinya wilayah tersebut diserang sejak pertempuran dimulai pada awal Oktober 2023.
Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Matthew Miller mengatakan Tel Aviv memberi tahu Washington sebelum operasi tersebut.
The Times of Israel mengutip seorang pejabat AS yang tidak disebutkan namanya yang mengatakan bahwa pemerintahan Presiden Joe Biden memahami dan bersimpati dengan keputusan Tel Aviv untuk meluncurkan kampanye tersebut. Namun mereka khawatir tentang risiko pasukan Israel terjebak di Lebanon atau memperluas serangan.
Seorang pejabat Israel mengatakan serangan darat itu bertujuan untuk menghilangkan fasilitas Hizbullah di sepanjang perbatasan. Hal ini memfasilitasi perjanjian diplomatik yang memaksa Hizbullah untuk menarik diri dari wilayah Sungai Litani sesuai dengan resolusi Dewan Keamanan PBB.
Seorang pejabat Lebanon mengatakan tentara negaranya telah dikerahkan ke daerah-daerah yang jauh dari perbatasan.
Para pemimpin dunia sebelumnya secara konsisten mendorong pelonggaran ketegangan antara Israel dan Hizbullah. Stephen Dujarric, juru bicara Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, mengatakan pihaknya tidak ingin melihat serangan darat.
Pada tanggal 30 September, Presiden AS Joe Biden juga menekankan penolakannya terhadap serangan darat Israel ke Lebanon. “Sekarang mari kita gencatan senjata,” katanya.