Rafah, prestasikaryamandiri.co.id – Pasukan Pertahanan Israel (IDF) pada Minggu (6/6/2024) menuduh saluran berita Qatar Al-Jazeera merekrut anggota kelompok Hamas untuk menyandera tiga warganya. Ketiganya dibebaskan dalam penggerebekan IDF pada Sabtu (8/6/2024).

ISIS membunuh seorang tersangka, reporter Al-Jazeera Abdullah Al-Jamal, dalam operasi penyelamatan sandera di Nusirat, Jalur Gaza.

“Jurnalis Abdullah Aljamal adalah teroris Hamas yang menyandera Almok, Andre dan Shlomi di rumah keluarganya di Nusirat. Tidak ada pers yang dapat membersihkan kejahatannya. @AlJazeera, apa yang dilakukan para teroris ini di situs Anda?” tulis IDF di jejaring sosial X.

Al Jazeera mencantumkan Aljamol sebagai penulis di situsnya dan dikatakan telah menulis setidaknya satu artikel untuk jaringan Doha.

Namun Omar al-Walid, kepala biro Yerusalem yang sekarang ditutup, membantah bahwa Aljamal bekerja untuk Al Jazeera.

“Orang ini bukan anggota Al Jazeera dan tidak bekerja untuk Al Jazeera serta tidak tercatat pernah bekerja untuk Al Jazeera sekarang atau di masa lalu,” kata Al-Waleed.

“Kami tidak mengenalnya dan semua rumor yang tersebar tidak berdasar dan tidak benar,” ujarnya.

Al-Walid mengatakan, Al-Jazeera bermaksud mengadili siapa saja yang menyebarkan tuduhan terkait Abdullah ke jaringan media Al-Jamal.

Imran Khan, koresponden senior saluran Al Jazeera berbahasa Inggris, menulis di Instagram bahwa Aljamal adalah seorang pekerja lepas. “Pria yang tewas dalam penggerebekan bersama keluarganya itu dulunya adalah jurnalis lepas. “Dia tidak bekerja di Al Jazeera dalam bahasa Arab atau Inggris,” katanya.

Alchamol diketahui pernah ditulis di surat kabar Palestina. Media ini memberitakan kabar duka atas meninggalnya Abdullah Aljamol pekan lalu.

“Salah satu kontributor rekaman Gaza tewas dalam pembunuhan warga Israel baru-baru ini di kamp pengungsi Nusirat,” tulis media Palestina.

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *