Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – Tentara Israel terus melakukan serangan di Jalur Gaza, Palestina dan menewaskan lebih dari 30 orang pada Sabtu (25/05/2024). Serangan ini terjadi satu hari setelah hakim Pengadilan Tinggi PBB memerintahkan Israel menghentikan serangannya di Rafah (Gaza Selatan).

Melansir Reuters, Sabtu (25/5/2024), meski Israel terus melanjutkan serangannya terhadap kelompok militan Palestina Hamas, pembicaraan mediasi kedua belah pihak akan dimulai minggu depan.

Keputusan mengenai negosiasi ini diambil setelah kepala badan intelijen Israel Mossad bertemu dengan kepala CIA dan perdana menteri Qatar.

“Di akhir pertemuan diputuskan bahwa perundingan akan dibuka minggu depan berdasarkan proposal baru yang dipimpin oleh mediator, Mesir dan Qatar dengan partisipasi Amerika Serikat,” kata sumber yang tidak disebutkan namanya itu.

Setelah lebih dari tujuh bulan pertempuran di Gaza, para mediator kesulitan mencapai kesepakatan dan Israel menuntut pembebasan sandera yang ditahan oleh Hamas. Di saat yang sama, Hamas juga menuntut pembebasan tahanan Palestina yang ditahan Israel dan diakhirinya perang.

Pertempuran terus berlanjut di Gaza meskipun ada mediasi dan hakim Pengadilan Tinggi PBB memerintahkan Israel pada hari Jumat untuk segera menghentikan serangan militernya terhadap Rafah untuk membersihkan pejuang Hamas.

Mahkamah Internasional atau Pengadilan Dunia tidak mempunyai wewenang untuk menegakkan keputusan daruratnya dalam kasus Afrika Selatan yang menuduh Israel melakukan genosida.

Namun, kasus ini merupakan tanda jelas isolasi internasional terhadap kampanye Israel di Gaza, terutama sejak Israel melancarkan serangannya di Rafah bulan ini atas permintaan sekutu dekatnya, Amerika Serikat.

Menurut data Kementerian Kesehatan Palestina, lebih dari 35.000 warga Palestina tewas dalam serangan Israel di Gaza.

Israel melancarkan serangan pada 7 Oktober setelah militan yang dipimpin oleh Hamas menyerang komunitas di Israel selatan. Menurut data internal Israel, serangan itu menewaskan hampir 1.200 orang dan menyandera lebih dari 250 orang.

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *